Viral! Seorang Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan Oleh Oknum Anggota DPRD Singkawang

Seorang anak di bawah umur inisial Lo menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum anggota DPRD Singkawang.

Viral! Seorang Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan Oleh Oknum Anggota DPRD Singkawang
Viral! Seorang Anak di Bawah Umur Jadi Korban Pencabulan Oleh Oknum Anggota DPRD Singkawang. Gambar : Ilustrasi Canva

BaperaNews - Seorang oknum anggota DPRD Singkawang, berinisial HA, diduga menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Korban, seorang remaja berusia 13 tahun, merupakan anak dari seorang ibu bernama Liu.

Kasus ini mencuri perhatian publik, terutama karena HA tetap dilantik sebagai anggota DPRD Singkawang meskipun telah menjadi tersangka dalam kasus pencabulan ini.

Kasus pencabulan Singkawang ini terungkap setelah prosesi pelantikan HA sebagai anggota DPRD Singkawang berlangsung pada Senin (16/9).

Korban, Lo, mengalami kekerasan seksual oleh HA, yang ironisnya selama ini dianggap sebagai sosok yang dihormati di masyarakat Singkawang, termasuk oleh keluarga korban yang menyewa tempat tinggal miliknya.

Menurut pernyataan Liu, sang ibu korban, HA tidak hanya seorang pejabat publik, tetapi juga pemilik kost tempat ia dan anak-anaknya tinggal.

"Kehidupan kami jadi sangat kacau sejak saya mengetahui anak saya LO, 13 tahun, telah dihancurkan masa depannya oleh seorang tokoh masyarakat sekaligus tokoh politik," ungkap Liu dalam surat terbukanya.

Liu juga menyebutkan bahwa setelah melaporkan kejadian tersebut, keluarganya menerima berbagai ancaman dan intimidasi dari pihak-pihak yang tidak dikenal.

Setelah mengajukan laporan tentang kasus pencabulan yang dialami anaknya, Liu mengaku menerima ancaman dari orang tak dikenal.

Hal ini membuat kehidupan keluarganya semakin sulit. Liu terpaksa berhenti berjualan dan mengandalkan belas kasihan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga : Caleg DPRD Singkawang yang Diduga Jadi Pelaku Pencabulan Resmi Dilantik Jadi Anggota DPRD

“Kami diteror, diancam, dan diintimidasi. Akhirnya saya harus berhenti berjualan dan hidup dari belas kasihan orang setiap harinya,” tulis Liu.

Kondisi ini membuat Liu dan keluarganya harus berpindah-pindah tempat tinggal karena mereka merasa tidak aman.

Selain itu, Liu mengungkapkan bahwa keluarganya hidup dalam kondisi yang sangat sulit. Mereka tidak memiliki rumah sendiri dan harus terus berpindah-pindah tempat tinggal.

Hal ini semakin diperparah oleh ancaman yang diterima setelah ia melaporkan tindakan kekerasan seksual terhadap anaknya.

Liu merasa bahwa tidak ada keadilan bagi keluarga mereka, terutama karena pelaku memiliki kekuasaan dan pengaruh yang besar di masyarakat.

Dalam surat terbukanya yang viral di media sosial, Liu menyampaikan keluh kesahnya kepada Presiden Joko Widodo. Ia memohon agar Presiden memberikan perhatian terhadap penderitaan keluarganya.

“Bapak Presiden yang saya hormati, kehidupan kami jadi sangat kacau sejak anak saya dihancurkan masa depannya oleh seorang tokoh masyarakat. Saya sudah berusaha meminta pertolongan ke mana-mana, namun pelaku terlalu kuat dan berkuasa untuk membungkam orang miskin seperti kami,” tulis Liu dalam surat tersebut.

Liu juga menambahkan bahwa keluarganya terus mendapatkan ancaman setelah melaporkan kejadian ini.

Ia berharap pemerintah, terutama Presiden Jokowi, dapat memberikan perlindungan dan keadilan yang layak bagi keluarganya.

"Memilih melaporkan peristiwa pahit yang kami alami, justru berubah menjadi sisi kelam dan situasi paling buruk dalam hidup kami," tambahnya.

Liu juga menyebut bahwa surat terbuka ini dibantu oleh seorang pengacara yang mendukung perjuangannya dalam mencari keadilan bagi anaknya.

Wakil Ketua Komisi III DPR, Pangeran Khairul Saleh, turut mengecam tindakan pelaku dan menyoroti lambatnya proses hukum yang berjalan.

“Kami meminta Kapolri untuk menjadikan hal tersebut sebagai atensi agar kasus ini segera diselesaikan untuk kepastian hukum yang seadil-adilnya,” ungkapnya.

Khairul Saleh juga mengingatkan bahwa penegakan hukum harus adil dan tidak berat sebelah.

“Jangan sampai ada anggapan hukum tajam ke bawah, tetapi tumpul ke atas,” tambah Khairul saleh.

“Tolonglah kami, Bapak. Berilah kami perlindungan dan keadilan atas perbuatan keji pelaku,” tutup Liu.

Baca Juga : Remaja jadi Korban Pencabulan oleh Pria yang Nyamar jadi Wanita, Kenal dari MiChat