Polisi: 22 Remaja Tawuran di Bekasi Tak Saling Kenal, Mereka Dapat Undangan Pesta
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh mengungkapkan bahwa 22 remaja tawuran di Bekasi tidak saling mengenal satu sama lain.
BaperaNews - Sebanyak 22 orang remaja di Bekasi ditangkap polisi saat hendak melakukan aksi tawuran yang disamarkan sebagai undangan untuk pesta.
Penangkapan ini terjadi pada Jumat (27/9), di daerah Cikunir, dan mengungkap fakta bahwa para remaja tersebut tidak saling mengenal, melainkan hanya berkumpul setelah menerima undangan untuk acara yang ternyata tidak ada.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh, menjelaskan bahwa informasi dari 22 remaja yang ditangkap menunjukkan bahwa mereka dijemput dan dibawa ke lokasi tawuran tanpa mengetahui tujuan sebenarnya.
"Mereka tidak saling mengenal. Mereka hanya mendapat undangan untuk berkumpul, yang ternyata adalah ajakan untuk tawuran," ungkap Audy.
Polisi menegaskan bahwa tidak ada pesta ulang tahun yang direncanakan oleh remaja tersebut, dan ini menunjukkan adanya modus operandi baru dalam penyamaran aksi tawuran.
Berdasarkan keterangan saksi-saksi, aksi tawuran ini direncanakan dengan sangat rapi, dengan para pelaku menyamarkan kegiatan tawuran sebagai pesta.
"Saksi-saksi mengungkapkan bahwa tidak ada pesta ulang tahun. Mereka langsung berkumpul di daerah Cikunir, kemudian menuju lokasi di sekitar kali tempat insiden terjadi," tambah Audy.
Situasi ini menunjukkan adanya peningkatan risiko bagi remaja yang terlibat, terutama ketika situasi berujung tragis.
Baca Juga : Geger! 7 Mayat Pria Ditemukan di Kali Bekasi, Diduga Bubarkan Diri Karena Hendak Tawuran
Pada saat yang bersamaan, lokasi di sekitar Kali Bekasi, tempat para remaja dilaporkan meloncat, memang memiliki cekungan yang cukup dalam. Hal ini diungkapkan oleh salah satu warga setempat yang terlibat dalam pemantauan aliran air.
"Ada cekungan di pertemuan Kali Cikeas dan Kali Cileungsi, itu sudah kami dapatkan dari keterangan warga setempat," jelas Audy.
Cekungan yang dalam ini bisa menjadi faktor berbahaya, terutama saat remaja panik melompat ke dalam air.
Polisi juga menemukan tujuh jenazah remaja di lokasi setelah insiden tawuran tersebut. Penemuan ini terjadi setelah para remaja melompat ke kali saat patroli tim Perintis Polres Metro Bekasi Kota membubarkan aksi tawuran.
Penemuan mayat tersebut semakin memperjelas tragedi yang terjadi dan menyoroti perlunya perhatian lebih dalam menangani masalah tawuran di kalangan remaja.
Dari hasil pemeriksaan awal, polisi mengamankan 22 remaja dan juga menyita 30 unit motor di lokasi kejadian. Dari jumlah tersebut, tiga orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka karena membawa senjata tajam.
Hal ini menunjukkan bahwa meski tidak saling mengenal, para remaja tersebut tetap membawa alat yang berpotensi membahayakan selama aksi tawuran berlangsung.
Baca Juga : 7 Remaja Tewas Saat Diduga Hindari Polisi di Bekasi, Kapolda Metro: Patroli Tidak Salah!