Kalahkan Le Pen, Macron Menangi Pilpres Prancis Putaran Kedua
Macron kembali jadi Presiden Prancis setelah usai mengalahkan lawannya, Le Pen dalam Pilpres Putaran Kedua di Prancis!
BaperaNews - Macron kembali jadi Presiden Prancis setelah berhasil mengalahkan lawannya, Le Pen dalam Pilpres Putaran Kedua di Prancis. Macron menyatakan tidak puas atas jabatan pertamanya dan ingin menebus kesalahan, pada hari Senin 25 April 2022, para pendukung Macron bersorak gembira ketika hasil pemilu muncul di layar raksasa yang mengumandangkan kemenangan Macron, tepatnya di taman Champ de Mars di dekat Menara Eiffel
Para pemimpin di Berlin, London, Brussel, dan sekitarnya juga menyambut baik kekalahan Le Pen yang dikenal skeptis dan anti islam dimana ketika ia melakukan orasi ia menyebut akan melarang pemakaian hijab di wilayah umum yang akhirnya mengundang kontroversi dari seluruh dunia.
Macron mendapat perolehan suara 57,4%, dalam pidato kemenangannya, ia mengakui banyak yang memilih dia hanya karena ingin Le Pen menjauh dan ia janji akan mengatasi perasaan banyak warga di Prancis yang standar hidupnya saat ini sedang merosot.
“Banyak orang di Negara ini memilih saya itu bukan karena mendukung saya atau mendukung ide saya tapi untuk mencegah ide dari Le Pen, saya tetap berterima kasih kepada semuanya dan saya berutang budi kepada mereka di tahun-tahun ke depan” ujarnya.
Baca Juga: Saling Kirim Surat, Kim Jong Un Berterima Kasih Ke Presiden Korea Selatan
Dua tahun akibat pandemi dan adanya lonjakan harga energi akibat perang Rusia dan Ukraina membuat masalah ekonomi melambung di Prancis, biaya hidup jadi lebih tinggi dan beban meningkat tajam terutama bagi orang miskin di Negara tersebut, sebab itu Macron berjanji akan memberi kehidupan yang lebih baik. “Tidak akan ada orang lagi yang tidur di jalan” lanjutnya.
Le Pen pun mengakui kekalahannya namun ia menyebut akan terus berjuang dan ikut kembali dalam pemilihan parlemen di Juni 2022 mendatang. Sementara itu Perdana Menteri Prancis, Jean Castex menyebut ia akan mengundurkan diri jika Macron kembali terpilih. “Jika Macron kembali terpilih, dalam hari berikutnya sesuai dengan tradisi, saya akan mengundurkan diri dari pemerintahan, ini karena saya termasuk orang yang berpikir sebaiknya dorongan baru ditemukan setelah presiden terpilih kembali” ujarnya.
Pemilu parlemen akan kembali diadakan di Prancis pada Juni 2022 mendatang dan akan menjadi popularitas lanjutan untuk Macron dimana ia mengejar agenda reformasinya termasuk merombak sistem pensiun disana.
Baca Juga: Sekjen PBB Temui Vladimir Putin 26 April Di Moskow Usai Sindir Rusia