Bayi 13 Bulan Dikerok Pengasuh sampai Menangis, Ada Bahayanya untuk Kulit
Kisah viral seorang bayi yang dikerok sampai menangis oleh pengasuhnya. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Viral cerita seorang ibu tentang anaknya yang masih bayi dikerok sampai menangis oleh pengasuh. Bayi umur 13 bulan di Tangerang Selatan itu menangis dengan kondisi punggung merah kebiruan.
Sang ibu, Suntia Aulia (28) baru mengetahui anaknya dikerok ketika pulang dari bekerja. Sampainya di rumah, si pengasuh menyebut ia mengerok bayi karena rewel akibat perut kembung.
Bayi dikerok sampai menangis oleh pengasuh dengan uang koin. Suntia pun sangat syok dan sedih terlebih ia sudah siapkan berbagai macam obat di rumah sebagai antisipasi jika anaknya sakit. Suntia akhirnya membawa anaknya ke dokter.
“Bayi dikerok sampai menangis sama susnya padahal umurnya baru 13 bulan. Pas baru sampai rumah habis pulang kerja susnya bilang maaf ya Bu saya kerokin. Katanya jam 11 rewel lemes padahal biasanya aktif. Pas dicek dia bilang badannya kembung keringat dingin. Ga tau harus ngapain cuma bisa nangis. Akhirnya aku bawa ke dokter anak. Sudah dirontgen dan dokternya tidak beri penanganan khusus karena tidak ditemukan hal bahaya” cerita sang ibu.
Kondisi bayi dikerok sampai menangis oleh pengasuh saat ini sudah membaik dan masih proses pemulihan untuk sembuhkan kulitnya. Dokter menegaskan bayi tidak boleh dikerok.
Baca Juga : Pembina Keagamaan Kampus Di Semarang Cabuli Anak Asuhnya
“Dokter kasih warning jangan sampai lakukan hal ini lagi terus dikasih tahu bahayanya. Itu saja, tidak diberi cream atau obat khusus” pungkasnya.
Diduga pengasuh di video viral tidak tahu bahaya kerokan pada bayi dan menganggap kerokan boleh dilakukan pada siapapun.
Perlu untuk memberi edukasi pada pengasuh tentang apa yang boleh dan tidak boleh serta meminta mereka untuk bertanya terlebih dahulu setiap kali hendak melakukan suatu hal ke anak terlebih jika berhubungan dengan kesehatan anak.
Bahaya Kerokan untuk Bayi
Kerokan memang viral, seringkali dilakukan orang dewasa ketika merasa tubuhnya masuk angin, seolah menjadi pertolongan pertama. Kerokan memang sudah lekat dengan tradisi orang Indonesia yang diyakini bisa keluarkan angin penyakit dari tubuh.
Kerokan dilakukan dengan menggesek tubuh dengan uang koin dan minyak. Namun, kerokan sebenarnya bahaya untuk bayi karena kulit bayi masih sensitif.
Bahaya kerokan bagi bayi diantaranya timbul luka dan nyeri, iritasi kulit, rasa sakit, dan tidak nyaman. Tidak ada angka batasan usia pasti kapan anak boleh dikerok. Sebaiknya pastikan dulu kerokan benar akan bermanfaat atau tidak.
“Bahaya kerokan bisa terjadi, lebih baik pakai metode lain yang bisa meringankan gejala sakit anak seperti banyak minum, kompres hangat, makan hangat. Pemberian terapi tradisional pada bayi dan anak sebaiknya konsultasi dulu pada dokter anak” tandas dokter spesialis anak Angga Wirahmadi.
View this post on Instagram
Baca Juga : Kecewa Tak Bisa Beli BBM, Belasan Orang Aniaya Petugas dan Rusak SPBU di Sleman