Eksperimen Berhasil, Ginjal Babi Berfungsi di Tubuh Manusia
Ahli bedah NYU Langone Health berhasil melakukan transplantasi ginjal babi yang direkayasa genetik di jenazah mati otak.
BaperaNews - Ahli bedah NYU Langone Health baru-baru ini lakukan transplantasi ginjal babi yang direkayasa genetik kepada jenazah mati otak.
Cangkok ginjal babi yang dilakukan berhasil hidup di tubuh jenazah mati otak berupa munculnya detak jantung dengan dukungan ventilator. Penelitian tersebut mencetak rekor, selama 2 bulan ginjal babi bisa hidup dan bekerja di tubuh manusia yang mati otak.
Jenazah mati otak Maurice Miller yang menjadi percobaan dan telah setuju didonasikan keluarganya kemudian dikembalikan untuk proses kremasi dan pemakaman.
Hasil uji coba menunjukkan transplantasi ginjal babi dengan hasil rekayasa genetika ternyata bisa berfungsi di tubuh manusia meski pada jenazah mati otak.
Hasil penelitian akan dibagikan kepada FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) dengan harapan ke depannya bisa dilakukan uji coba cangkok ginjal babi ke tubuh manusia hidup untuk mengatasi keterbatasan transplantasi organ manusia ke manusia lain serta membantu menyelamatkan banyak nyawa.
“Ini kombinasi antara rasa gembira dan lega. 2 bulan ialah waktu yang cukup lama untuk memiliki ginjal babi dalam kondisi sebaik ini dan memberi rasa percaya diri untuk penelitian selanjutnya” kara ahli bedah Robert Montgomery yang memimpin penelitian pada hari Jumat (15/9).
Baca Juga : Babi dan Ayam di Uganda Diberi Minum Obat HIV Agar Gemuk
Sejumlah upaya transplantasi organ hewan ke manusia atau disebut xenotransplantasi sebelumnya berulang kali dicoba namun gagal karena sistem kekebalan tubuh manusia biasanya secara otomatis menghancurkan benda asing yang masuk. Sedangkan pada penelitian ini, transplantasi ginjal babi direkayasa genetika sehingga mirip manusia.
Cangkok ginjal babi yang dilakukan membuat tubuh manusia tidak menyerang secara langsung namun waktu 2 bulan menjelaskan tetap adanya penolakan dari tubuh manusia pada benda asing yang masuk.
Ahli bedah dalam prosesnya menyambungkan tubuh manusia dengan ventilator untuk melihat kinerja ginjal babi.
Penelitian dilakukan pada jenazah mati otak Maurice yang meninggal dunia karena kanker sedangkan ginjal yang dimasukkan lengkap dengan timus babi atau kelenjar yang melatih sel kekebalan.
Sebulan setelah uji coba dilakukan, produksi urin menurun yang menandakan mulai muncul penolakan namun kinerja kembali membaik usai diberi obat penekan kekebalan pasien.
Peneliti menilai ginjal babi bekerja layaknya ginjal normal, meski demikian penelitian pada manusia mati tidak bisa disamakan dengan manusia yang masih hidup.
Baca Juga : Kasus Gagal Ginjal di Singapura Melonjak, Antrean Cuci Darah Memanjang