Indonesia Kirim Bantuan ke Korban Banjir Libya dan Gempa Maroko

Idonesia membantu Libya dan Maroko dalam mengatasi dampak bencana banjir dan gempa.

Indonesia Kirim Bantuan ke Korban Banjir Libya dan Gempa Maroko
Indonesia Kirim Bantuan ke Korban Banjir Libya dan Gempa Maroko. Gambar : Reuters/Dok. Esam Omran Al-Fetori

BaperaNews - Bencana alam dahsyat baru saja melanda Libya dan Maroko. 7.000 orang tewas akibat banjir Libya dan 3.000 orang tewas usai terjadi gempa Maroko berkekuatan 6,8 magnitudo.

Sejumlah negara tawarkan bantuan untuk kedua negara tersebut. Qatar, Turki, Italia, dan lainnya telah kirim bantuan berupa tenda, selimut, serta obat-obatan ke Libya. Namun Maroko justru menolak bantuan dari sejumlah negara seperti Prancis.

Indonesia sendiri siap mengirim bantuan jika kedua negara tersebut bersedia menerimanya. Diketahui gempa bumi dan banjir akan pulih lebih cepat jika korbannya juga mudah mendapat akses bertahan hidup baik itu dari segi makanan hingga tempat tinggal.

“Indonesia sebagai negara sahabat pasti akan pertimbangkan itu dan segera bertindak. Indonesia kirim bantuan untuk Libya dan Maroko bisa kapan saja namun kedua negara itu sejauh ini belum membuka diri untuk bantuan dari negara asing kecuali dari sejumlah negara yang mereka minta” kata Jubir Kemenlu Muhammad Iqbal hari Kamis (14/9).

KBRI Tripoli kata Iqbal masih terus menjalin komunikasi dengan pemerintah Libya dan Maroko terkait banjir Libya dan gempa Maroko tersebut termasuk jika mereka membutuhkan Indonesia kirim bantuan.

“Indonesia punya tradisi among the first to help our brother countries” sambungnya.

Baca Juga : Kronologi Gempa Maroko Yang Menewaskan Ribuan Orang

Di luar rencana Indonesia kirim bantuan untuk ringankan dampak banjir Libya dan gempa Maroko,  hingga saat ini dipastikan tidak ada warga negara Indonesia yang jadi korban gempa bumi maupun banjir di kedua negara tersebut. Pemerintah terus memantau WNI yang ada disana.

“Karena ini di daerah timur jadi agak jauh dari Tripoli maka kita butuh waktu untuk pastikan kondisi WNI” pungkas Iqbal.

Sebelumnya gempa bumi hebat terjadi di Maroko pada 8 September 2023. Dari data, ada 500 WNI tinggal di Maroko yang terdiri dari mahasiswa, pekerja, hingga WNI yang menikah dengan warga Maroko. Sementara banjir Libya data angka korban jiwanya terus meningkat berpotensi mencapai 20 ribu orang.

Indonesia terbiasa mengirim bantuan ke negara yang dilanda masalah bencana alam ataupun perang, termasuk dalam hal ini Indonesia siap kirim bantuan kapan saja jika kedua negara tersebut bersedia untuk menerimanya.

Baca Juga : 70 Ekor Buaya Lepas dari Peternakan Akibat Banjir di Cina