KAI Catat Nilai Barang Tertinggal di Kereta Mencapai Rp11,4 Miliar pada Tahun 2024
KAI mencatat sebanyak 7.237 barang tertinggal di kereta sepanjang 2024 dengan nilai mencapai Rp11,4 miliar. Layanan Lost and Found terus dioptimalkan untuk pengembalian barang.
BaperaNews - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat barang-barang tertinggal di dalam kereta api sepanjang Januari hingga Oktober 2024 mencapai 7.237 unit, dengan perkiraan total nilai sebesar Rp11,4 miliar.
Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, di mana hanya terdapat 5.434 barang tertinggal dengan nilai sekitar Rp6,6 miliar.
KAI berupaya mengembalikan barang-barang ini kepada pemiliknya melalui layanan Lost and Found yang tersedia di seluruh stasiun dan rangkaian kereta api.
Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, dari total 7.237 barang yang ditemukan, 3.151 di antaranya termasuk barang berharga.
Barang-barang tersebut meliputi peralatan elektronik, perhiasan, dokumen penting, hingga uang tunai. KAI terus melakukan upaya maksimal agar barang-barang tertinggal tersebut dapat dikembalikan kepada pemiliknya.
"Kami sudah berhasil mengembalikan sebagian besar barang yang ditemukan kepada pemiliknya. Namun, ada beberapa barang yang masih kami simpan karena pemiliknya belum mengambil," jelas Anne pada Kamis (21/11).
Ia menambahkan bahwa nilai barang tertinggal pada tahun ini cukup signifikan dibandingkan dengan tahun lalu.
KAI menerapkan berbagai upaya preventif agar pelanggan tidak meninggalkan barang bawaan mereka. Para petugas di stasiun dan kereta api secara rutin mengingatkan penumpang untuk selalu memperhatikan barang-barang mereka.
Meskipun tanggung jawab utama tetap pada penumpang, KAI berkomitmen memberikan layanan terbaik dengan menyediakan bantuan apabila ada barang yang tertinggal.
Baca Juga : Lion Group Terapkan Aturan Baru Bagasi, Kardus dan Karung Bisa Kena Biaya Tambahan
"Barang bawaan adalah tanggung jawab pelanggan, namun kami tetap berusaha membantu mengamankan barang yang tertinggal, baik di kereta maupun di stasiun. Kami ingin memastikan agar barang-barang tersebut dapat kembali ke pemiliknya dengan aman," ujar Anne.
Salah satu pengalaman positif terkait layanan Lost and Found KAI diunggah oleh akun Instagram @ithasashita. Ia membagikan cerita tentang adiknya yang kehilangan oleh-oleh saat dalam perjalanan ke Purwokerto.
Setelah melapor ke petugas, barang yang tertinggal berhasil ditemukan dan diantarkan kembali menggunakan kereta menuju Purwokerto. Unggahan ini menjadi bukti bahwa KAI serius dalam menangani kasus barang tertinggal dan menjaga kepercayaan pelanggan.
Selain itu, Anne juga menjelaskan bahwa KAI telah memperbaiki prosedur layanan Lost and Found agar lebih efisien.
Petugas di setiap stasiun maupun kereta api berperan aktif dalam memastikan barang-barang tertinggal dapat diidentifikasi dengan cepat. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan peluang pengembalian barang kepada pemilik yang sah.
Untuk memudahkan proses pengembalian barang tertinggal, KAI telah menyediakan beberapa opsi pelaporan yang dapat diakses oleh pelanggan.
Penumpang dapat langsung melapor ke petugas di stasiun atau menghubungi layanan pelanggan KAI melalui telepon dan media sosial.
Setiap laporan akan segera ditindaklanjuti oleh petugas Lost and Found yang tersebar di berbagai wilayah operasional KAI.
"Proses penanganan barang tertinggal di kereta api kini sudah lebih mudah. Kami menerima laporan melalui beberapa kanal, baik secara langsung maupun online, agar pelanggan lebih nyaman dan cepat mendapatkan solusi," kata Anne.
Baca Juga : Bandara Kansai di Jepang Berhasil Cetak Rekor 30 Tahun Tanpa Kasus Kehilangan Bagasi