World Bank Berikan Bantuan ke RI, 462 Bus Listrik hingga Dana Rp1,3 Triliun
Indonesia menerima bantuan berupa 462 armada bus listrik dari World Bank untuk meningkatkan transportasi umum yang ramah lingkungan di Kota Bandung dan Kota Medan.
BaperaNews - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengumumkan bahwa pemerintah Indonesia telah menerima bantuan dari Bank Dunia atau World Bank. Bantuan tersebut meliputi 462 armada bus listrik yang akan diimplementasikan di Kota Bandung dan Kota Medan.
Pernyataan tersebut disampaikan Menhub Budi Karya di Terminal Cicaheum, Kota Bandung, pada Minggu (4/2).
Menhub Budi Karya menjelaskan bahwa bantuan ini akan memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan transportasi umum yang ramah lingkungan. Meskipun rincian pembagian armada antara Kota Bandung dan Kota Medan belum diungkap, namun Menhub memastikan bahwa bus-bus ini akan diintegrasikan dalam jaringan transportasi umum yang terkoordinasi.
Di Kota Bandung, pemerintah berencana membangun sekitar 20 rute bus yang akan dioperasikan dengan menggunakan armada dari World Bank. Hal ini diharapkan dapat mengurangi tingkat kemacetan di kota tersebut.
"Oleh karenanya ini harus terintegrasi. 462 (unit bus) itu suatu jumlah yang masif. InsyaAllah nanti paling tidak ada 20 rute yang melintas di Bandung. Ini akan menurunkan tingkat kemacetan, dan dari point to point, dari utara ke selatan, timur, barat, itu akan diselesaikan," ungkap Menhub Budi Karya.
Selain bantuan bus listrik, Indonesia juga mendapatkan bantuan dana dari World Bank untuk pembangunan sarana prasarana. Pemerintah menerima dana sebesar Rp1,3 triliun, yang akan digunakan untuk proyek-proyek di kawasan Bandung.
Baca Juga: Usai TikTok Miliki Mayoritas Saham, Tokopedia Tunjuk Vonny Susamto Jadi Dirut
"Anggaran untuk kegiatan di Bandung Raya ini sekitar Rp1,3 triliun yang dari World Bank. Itu menambahkan apa yang disampaikan pak Menteri (Budi Karya), Rp1,3 triliun itu memang tidak hanya untuk kegiatan di sarana saja, tapi termasuk di dalamnya membangun infrastruktur," jelas Direktur Angkutan Jalan Kemenhub, Suharto.
Dana tersebut akan digunakan untuk membangun depo, halte, dan dedicated lane atau jalur khusus bus sepanjang sekitar 20 km yang akan melintas di sekitar Bandung Raya. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan transportasi umum di wilayah tersebut.
Menhub Budi Karya menegaskan pentingnya persiapan dan kerja sama antara pemerintah daerah (Pemda) dan instansi terkait agar bantuan ini dapat dimanfaatkan secara optimal. Dia menyampaikan bahwa ketidakberhasilan implementasi program ini dapat berpotensi mengakibatkan dana bantuan tidak dapat digunakan lebih lanjut.
"Oleh karenanya kita (pemerintah) harus siapkan dengan baik. Pemda, Kadis Perhubungan, kita harus proaktif untuk melakukan, kalau enggak nanti tertinggal, dana yang sudah disiapkan World Bank tidak bisa digunakan. Mudah-mudahan ini bisa dilaksanakan dengan baik," tambahnya.
Baca Juga: Sri Mulyani Kaji Skema 'Student Loan' Buntut Bayar UKT Pake Pinjol