Begini Jawaban PKS Saat Ditanya Pilih Gabung Prabowo-Gibran atau Oposisi
PKS masih mempertimbangkan langkah politik untuk bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran atau tetap menjadi oposisi. Simak beritanya di sini!
BaperaNews - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hingga saat ini mengaku belum menentukan langkah politik untuk bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi. Hal itu dikarenakan PKS masih memperhatikan dinamika politik.
Namun demikian, PKS menegaskan dirinya terbuka untuk menjadi koalisi maupun oposisi. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS, Aboe Bakar Alhabsyi.
“Masuk atau jadi oposisi, atau masuk ditugaskan untuk oposisi boleh,” jelas Aboe Bakar Alhabsyi saat berkunjung ke Nasdem Tower, Rabu (24/4).
Adapun saat disinggung mengenai Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra yang menyatakan akan bekerja sama, Aboe menegaskan akan memperhatikan dinamika politik.
"Ya sudahlah, kita semua enggak jauh-jauh berbeda lah ya, beda-beda tipis lah, artinya nanti lihat saja. Bukan masalah menyusul-menyusul, inikan dialog, dialog itu kan berkembang, berkembang situasinya dan segala situasi sebagainya,” katanya.
"Kita lihat dulu, kalau kita mau masuk ya silahkan saja kita lihat dulu kita juga enggak ada masalah," lanjutnya.
Selain Aboe Bakar Alhabsyi, Presiden PKS Ahmad Syaikhu pun turut hadir dalam kunjungan ke Nasdem Tower.
Baca Juga: Prabowo Terima Telepon dari Menhan AS Usai Menang Pilpres, Ini Isi Obrolannya
Syaikhu mengatakan dalam pertemuan dengan partai Nasdem tersebut, ada diskusi menarik yang di mana mereka membahas langkah politik masing-masing partai.
Menurut Syaikhu, sempat terjadi tukar pikiran dan ada masukan yang diberi Ketua partai Nasdem Surya Paloh. Masukkan tersebut nantinya akan dibicarakan di Dewan Pimpinan Tinggi Pusat (DPTP) PKS.
"Buat kami masukan Pak Surya luar biasa dan jadi masukan kami di DPTP, karena di situlah nantinya yang memutuskan hal strategis bagi PKS apakah koalisi atau oposisi," ujar Syaikhu.
Sebelumnya, kunjungan PKS ke Nasdem Tower itu dilakukan oleh para elite PKS. Melalui pertemuan itu, kedua partai pengusung Anies-Muhaimin di Pilpres 2024 ini sepakat untuk melanjutkan kerja sama guna membangun kemajuan bangsa.
Syaikhu menilai kolaborasi PKS dan Nasdem bisa dilakukan di mana saja, seperti Pilkada 2024 atau di parlemen di periode 2024-2029.
"Sudah banyak pembahasan-pembahasan ya memang tadi kita coba mengerucutkan pada titik-titik temu, khususnya di Pilkada. Di Pilkada kita sepakati berapa daerah yang akan kita usung bersama-sama. Tentu ini awal kebesamaman ke depan yang kita lakukan," ujar Syaikhu.
Baca Juga: PKS Apresiasi 3 Hakim Beda Pendapat di MK: Ini Pertama Kali dalam Sejarah