Jasa Tukar Uang Baru di Kalimalang Akui Bisa Habis Rp100 Juta dalam 2 Minggu

Jelang Idulfitri 1445 Hijriah, jasa penukaran uang baru di Kalimalang, Bekasi, mulai ramai. Baca selengkapnya di sini!

Jasa Tukar Uang Baru di Kalimalang Akui Bisa Habis Rp100 Juta dalam 2 Minggu
Jasa Tukar Uang Baru di Kalimalang Akui Bisa Habis Rp100 Juta dalam 2 Minggu. Gambar : Dok. Wardoyo

BaperaNews - Menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, aktivitas penukaran uang baru mulai ramai di Jalan KH Noer Ali, Kalimalang, Kota Bekasi. Belasan lapak jasa penukaran uang dapat ditemui di sepanjang jalan tersebut, menawarkan layanan menukar uang baru kepada masyarakat.

Salah satu penjual jasa tukar uang berinisial A (49) mengungkapkan bahwa bisnisnya telah berlangsung selama 15 tahun. Dia mengaku mendapatkan stok uang baru dari bosnya yang berlokasi di Mangga Besar, Jakarta Barat. Dengan stok uang baru puluhan juta hingga ratusan juta, A mampu melayani pelanggan dengan nilai transaksi mencapai puluhan juta rupiah setiap harinya.

A menjelaskan bahwa biaya jasa yang dikenakan untuk menukar uang baru adalah sebesar 15 persen dari nilai transaksi. Misalnya, setiap pelanggan yang ingin menukar Rp1 juta, harus membayar biaya jasa sebesar Rp150.000 kepada A.

Meskipun demikian, A menegaskan bahwa harga biaya tukar uang baru tersebut sama di antara semua penjual jasa tukar uang di Kalimalang karena berasal dari satu bos. Dia juga menambahkan bahwa ia sudah mulai menjajakkan uang baru sejak dua minggu sebelum Lebaran, dan dalam dua pekan itu saja, A bisa menukar uang baru hingga Rp100 juta kepada pelanggan.

Baca Juga: Cara Tukar Uang Baru buat THR Lebaran Via Online

Namun, A mengakui bahwa tahun ini permintaan masyarakat untuk menukar uang baru terbilang sepi, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, hal ini mungkin disebabkan oleh suasana pascapemilu yang membuat masyarakat lebih berhati-hati dalam bertransaksi.

Selain itu, kenaikan harga biaya tukar sebesar 15 persen juga dianggap sebagai faktor yang memengaruhi menurunnya minat masyarakat untuk menukar uang baru.

Meskipun begitu, A tetap optimis dengan potensi bisnisnya di masa mendatang. Dia menegaskan bahwa meski tahun ini terbilang sepi, dalam dua pekan terakhir sudah berhasil melayani pelanggan hingga Rp100 juta. Dengan harga biaya tukar yang tetap dan stok uang baru yang cukup, A yakin bahwa bisnisnya akan kembali ramai menjelang Hari Raya Idulfitri.

Penjualan masker juga menjadi bagian dari usaha A selama musim penukaran uang baru ini. Hal ini dilakukan sebagai upaya diversifikasi usaha dan menambah pemasukan di tengah situasi pasar yang kurang menguntungkan. Namun, A berharap bahwa minat masyarakat untuk menukar uang baru akan kembali meningkat seiring dengan mendekatnya Hari Raya Idulfitri.

Baca Juga: MUI Imbau Warga Tidak Tukar Uang Lebaran 2023 Dengan Sifat Jual Beli