Akhirnya Aksi Pencabulan Yang Dilakukan Anak Kyai Jombang Menyerahkan Diri

Anak Kyai Jombang pada hari Kamis malam menyerahkan diri usai aksi pencabulan dan pemerkosaan terhadap santriwati di Pondok Pesantren, Jombang.

Akhirnya Aksi Pencabulan Yang Dilakukan Anak Kyai Jombang Menyerahkan Diri
Anak Kyai Jombang akhirnya menyerahkan diri ke polisi. Gambar : ANTARA FOTO/Dok. Syaiful Arif

BaperaNews - Anak Kyai Jombang yang jadi tersangka pencabulan kepada seorang santriwati akhirnya menyerahkan diri pada hari Kamis malam 7 Juli 2022.

Pelaku pencabulan yang merupakan anak Kyai Jombang adalah Moch Subchi Azal Tsani (MSAT), ia menyerahkan diri dan ditahan di Polda Jatim. Hal tersebut diungkap oleh Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta. “Dari setengah jam lalu menyerahkan diri” ujarnya (7/7).

MSAT dibawa ke Polda Jatim, sedang perjalanan” imbuhnya.

Sebelumnya, heboh aksi penangkapan polisi kepada tersangka MSAT (anak Kyai Jombang) yang melakukan aksi pencabulan. MSAT bersembunyi ketika ditangkap di Ponpes Shiddiqiyah, Ploso, Jombang. Ponpes tersebut pun dikepung oleh ratusan polisi dan pencarian dilakukan di semua sudut hingga ke toilet.

Ratusan pasukan polisi dan Brimob dengan senjata lengkap masuk ke lokasi Ponpes pada hari Kamis (7/7) untuk menangkap MSAT sekitar jam 07.30 dan 08.40 WIB, jalan di sekitar Ponpes ditutup. Aparat menyisir dan menggeledah semua lokasi, kamar, makam, bahkan toilet.

Hingga kamis sore atau 9 jam masa pengepungan, MSAT belum berhasil ditemukan, seorang saksi menyebut MSAT (anak Kyai Jombang) kabur lewat jalan tikus dan bersembunyi. Polisi kemudian melakukan negosiasi dengan keluarga untuk memberi tahu dimana tempat MSAT bersembunyi.

Muchtar Mu’thi, Kyai yang juga ayah dari MSAT berjanji akan mengantarkan anaknya sendiri ke Polda Jatim.

Sementara itu pengikut MSAT sempat melawan polisi ketika polisi hendak masuk Ponpes, membuat kondisi tegang. 60 orang simpatisan MSAT kemudian ditangkap karena menghalangi polisi ketika melakukan penjemputan paksa kepada MSAT.

Baca Juga : Santriwati Korban Pencabulan MSAT: Dipaksa Buka Baju Dan Keluarga Juga Diancam

“Total 60 orang ditangkap dan di dalam itu masih ada kami pilah” jelas Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto.

Selama proses pencarian, lanjut Irjen Nico, MSAT sebenarnya hanya berada di lingkungan Ponpes. “Sembunyinya selama ini ada di sekitar sini” jelasnya.

Polisi memang melakukan penjemputan paksa atas kasus MSAT (anak Kyai Jombang) yang melakukan pelecehan seksual kepada santriwatinya sendiri, upaya ini juga dilakukan cukup lama setelah kasus terjadi.

Hingga akhirnya pada Kamis malam tepatnya 15 jam masa pengepungan, MSAT yang melakukan pencabulan terhadap santriwati akhirnya menyerahkan diri diantar oleh ayahnya, ia langsung ditahan dan diperiksa sidik jari. “Langsung ditahan, mala kini kami lakukan upaya sidik jari, jadi untuk memastikan bahwa betul-betul ini adalah MSAT” imbuh Dirmanto.

Kasus anak Kyai Jombang ini viral setelah korban bersaksi MSAT memakai modus mengajarkan ilmu metafakta, namun MSAT memakainya untuk memperkosa santriwati di Pondok Pesantren Shiddiqiyyah Jombang, Jawa Timur.

“Di kegiatan itu memakai ilmu metafakta, itu tidak dijelaskan dengan akal katanya, jadi saya harus melepas pakaian itu kan enggak bisa dilogika, di luar nalar. Dia memaksa, saya tertekan. Saya memutuskan untuk mengambil jalur hukum, kalau enggak seperti ini enggak akan selesai” ujar korban (7/7).

Sebagai informasi, ilmu metafakta adalah ilmu sugesti atau masyarakat umum biasa dikenal dengan ilmu gendam.

Ilmu Gendam sendiri ialah ilmu yang memengaruhi psikis manusia, pikiran manusia, dan alam bawah sadar manusia dengan mantra dan dengan ilmu magic.