ASN yang Pindah ke IKN Harus Siap Bayar Listrik dan Air di Apartemen

ASN yang pindah ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur harus siap menanggung biaya listrik dan air.

ASN yang Pindah ke IKN Harus Siap Bayar Listrik dan Air di Apartemen
ASN yang Pindah ke IKN Harus Siap Bayar Listrik dan Air di Apartemen. Gambar : Dok. Ristyan Mega Putra/finance.detik.com

BaperaNews - Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur harus siap menanggung biaya listrik dan air ketika tinggal di apartemen.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, yang mengungkapkan bahwa ASN perlu mempersiapkan anggaran untuk biaya tersebut di hunian ASN yang akan menjadi tempat tinggal mereka tahun depan.

Dalam keterangannya pada Jumat, (25/10), Iwan menegaskan bahwa pengaturan hunian di apartemen bagi ASN belum sepenuhnya diselesaikan. Namun, ia memastikan bahwa ASN akan memiliki tanggung jawab terhadap beberapa biaya operasional seperti listrik, gas, dan biaya pengelolaan.

"Terkait penghunian ini memang ada beberapa biaya-biaya yang harus ditanggung. Ada biaya listrik, air, gas, dan biaya pengelolaan bersama," ungkap Iwan.

Hal ini menjadi penting agar ASN yang pindah dapat memahami tanggung jawab finansial yang akan mereka hadapi setelah beradaptasi dengan lingkungan baru di IKN.

Gedung-gedung hunian ASN yang direncanakan terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN. Dari total 47 tower yang ditargetkan, 13 tower telah rampung dan siap ditempati per Oktober 2024.

Baca Juga: Wakil Presiden Gibran dan PM Korsel Perkuat Kerja Sama di Sektor Hilirisasi dan IKN

Rencana pemindahan ASN ke IKN telah mengalami beberapa kali penundaan, yang kini dijadwalkan pada Januari 2025. Penundaan ini diungkapkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, pada Selasa (8/10).

"Semalam saya diperintah dari Bapak Presiden (Jokowi) melalui Pak Praktikno (Mensesneg), dapat perintah Januari (2025) ASN pindah," kata Anas di Sheraton Grand Hotel, Gandaria City, Jakarta Selatan.

Persiapan untuk pemindahan ASN sebenarnya sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu, namun Presiden Jokowi meminta agar Menteri PUPR menyempurnakan kembali kesiapan ekosistem IKN sebelum pemindahan dilaksanakan.

Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa semua infrastruktur dan layanan pendukung sudah siap sebelum ASN mulai bertransisi ke lokasi baru.

Rencana pemindahan ASN ke IKN ini sempat mengalami beberapa kali penundaan. Awalnya, pemindahan direncanakan sebelum 17 Agustus, kemudian diundur ke September, lalu Oktober, dan akhirnya ditetapkan untuk tahun depan. Diperkirakan bahwa sekitar 1.700 ASN akan pindah dalam tahap awal ini.

Mantan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, juga menambahkan bahwa 13 tower apartemen ASN Hankam telah siap untuk ditempati. Apartemen-apartemen tersebut dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti air, listrik, dan pendingin udara.

"Kalau yang apartemen ASN yang sekarang ini sudah siap ada 13, sudah full furnished, air, listrik, AC, semua sudah. Nanti November ada 9 lagi, Desember semua selesai," ujarnya.

Dalam hal skema penempatan, Basuki menjelaskan bahwa apartemen akan ditempati secara sharing untuk ASN yang masih lajang. Sementara itu, ASN yang sudah berkeluarga akan diberikan satu unit apartemen penuh.

"Kalau saya, saya kan pernah kuliah di luar. Kalau kita tinggal di apartemen, saya tidak akan menyarankan satu apartemen satu orang, pasti harus ada temannya," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Istana Negara IKN, Prabowo Resmikan Istana Garuda