PN Surabaya Diserbu Karangan Bunga Pasca 3 Hakim Kasus Ronald Tannur Ditangkap

Pengadilan Negeri (PN) Surabaya di Jawa Timur dibanjiri oleh karangan bunga pasca penangkapan tiga hakim yang diduga terlibat dalam kasus vonis bebas Gregorius Ronald Tannur.

PN Surabaya Diserbu Karangan Bunga Pasca 3 Hakim Kasus Ronald Tannur Ditangkap
PN Surabaya Diserbu Karangan Bunga Pasca 3 Hakim Kasus Ronald Tannur Ditangkap. Gambar : Dok. memorandum.disway.id

BaperaNews - Pengadilan Negeri (PN) Surabaya di Jawa Timur menjadi sorotan publik setelah munculnya deretan karangan bunga yang dikirim pasca penangkapan tiga hakim yang diduga terlibat suap dalam kasus vonis bebas Gregorius Ronald Tannur.

Karangan bunga ini berisi pesan sindiran serta dukungan terhadap Kejaksaan Agung, yang mulai berdatangan sejak Kamis (24/10) malam.

Kasus ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Kejaksaan Agung terhadap tiga hakim PN Surabaya, yaitu Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo.

Ketiganya diduga menerima suap terkait vonis bebas Gregorius Ronald Tannur, putra dari Edward Tannur. Vonis ini menjadi perhatian luas karena diduga ada campur tangan dari pihak pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmad, yang juga ditangkap sebagai perantara suap.

Lisa Rahmad sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama ketiga hakim tersebut. Langkah ini diambil oleh Kejaksaan Agung dalam upaya membersihkan lembaga peradilan dari praktik korupsi.

Sejak Kamis malam (24/10), karangan bunga mulai memenuhi halaman depan Gedung PN Surabaya. Hingga Jumat (25/10), tercatat tujuh karangan bunga berjejer di depan gedung tersebut.

Meski pengirimnya tidak diketahui, pesan-pesan yang tertulis di karangan bunga itu bernada sindiran hingga apresiasi terhadap Kejaksaan Agung.

Baca Juga : Tiga Hakim yang Bebaskan Ronald Tannur Ditangkap, Diduga Suap, Sita Uang Sekitar Rp23,2 M

Salah satu karangan bunga berbunyi, “Bebasnya Ronald Tannur Bukan karena Rahmat Tuhan, Tapi karena LISA RAHMAD,” yang merujuk pada peran pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmad, dalam dugaan suap yang menyebabkan vonis bebas bagi kliennya.

Selain sindiran, terdapat pula pesan dukungan kepada Kejaksaan Agung atas tindakan tegas mereka. Masyarakat yang mengirim karangan bunga tampaknya merasa puas dengan penangkapan para hakim yang diduga terlibat dalam kasus ini.

Liawati, seorang warga yang berada di lokasi, mengaku kaget dengan banyaknya karangan bunga di depan PN Surabaya. Ia menyatakan bahwa karangan bunga tersebut mencerminkan rasa jengkel masyarakat terhadap hakim yang diduga menerima suap.

"Ini tadi lagi antar saudara mau registrasi ke PN, lah kok di depannya banyak karangan bunga, tulisannya unik-unik," ujar Liawati pada Jumat (25/10).

Menurutnya, penangkapan tiga hakim ini memberikan rasa puas bagi masyarakat yang geram dengan vonis bebas Ronald Tannur.

Masyarakat berharap setelah penangkapan ini, sistem hukum di Indonesia, khususnya di PN Surabaya, dapat kembali bersih dan transparan.

"Ya semoga keadilan di sini (PN Surabaya) benar-benar 'tidak tajam ke bawah tumpul ke atas,' tapi objektif dan transparan, biar warga lebih percaya juga," tambahnya.

Baca Juga : Mahkamah Agung Batalkan Vonis Bebas Ronald Tannur