CEO Microsoft Satya Nadella Terima Gaji Fantastis Rp1,2 Triliun di Tahun 2024
Pendapatan CEO Microsoft Satya Nadella naik 63% di 2024 hingga USD 79,1 juta. Kenaikan ini didorong oleh kesuksesan perusahaan dalam teknologi AI.
BaperaNews - Pendapatan CEO Microsoft, Satya Nadella, dilaporkan melonjak drastis hingga mencapai USD 79,1 juta atau setara dengan sekitar Rp1,2 triliun (mengacu kurs Rp15.663) pada tahun fiskal 2024.
Kenaikan gaji yang signifikan ini terjadi seiring dengan performa saham Microsoft yang mengalami pertumbuhan pesat, mencapai rekor nilai kapitalisasi pasar tertinggi sebesar USD 3 triliun.
Dalam catatan terbaru, gaji yang diterima Nadella meningkat 63 persen dari tahun sebelumnya, mencerminkan kinerja perusahaan yang berada pada posisi dominan di antara raksasa teknologi lainnya.
Menurut laporan Reuters yang dikutip Jumat (25/10), Nadella sebelumnya menerima paket gaji senilai USD 48,5 juta pada 2023, di mana sebagian besar terdiri dari saham Microsoft.
Angka ini juga mengalami kenaikan signifikan dibandingkan paket yang diterimanya pada tahun fiskal 2022, yaitu sekitar USD 39 juta.
Pada tahun 2024, selain menerima gaji dasar, Nadella memperoleh insentif tambahan dalam bentuk saham senilai USD 71 juta.
Seiring dengan kenaikan gaji Nadella, saham Microsoft diketahui melonjak 31,2 persen pada periode fiskal yang berakhir 30 Juni 2024.
Kinerja saham Microsoft yang impresif di tahun fiskal 2024 banyak didorong oleh investasi strategis perusahaan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: 29 Tahun Temani Windows, Aplikasi Wordpad Pensiun dari Microsoft
Microsoft, melalui kemitraannya dengan OpenAI perusahaan yang mengembangkan ChatGPT telah menempatkan diri sebagai pemimpin dalam perlombaan menguasai pasar AI generatif di antara perusahaan teknologi global.
Langkah ini dilihat sebagai strategi jangka panjang untuk memperluas portofolio Microsoft ke teknologi masa depan yang memiliki potensi besar dalam berbagai sektor industri.
Selain Nadella, beberapa CEO perusahaan teknologi besar lainnya juga mendapatkan gaji yang cukup tinggi. CEO Apple, Tim Cook, tercatat memperoleh pendapatan sebesar USD 63,2 juta pada tahun 2023.
Sementara itu, CEO Nvidia, Jensen Huang, yang memimpin raksasa chip yang sangat terlibat dalam pengembangan AI, menerima gaji sebesar USD 34,2 juta pada tahun fiskal 2024.
Microsoft sendiri telah memperlihatkan kinerja keuangan yang kuat, didorong oleh permintaan produk perangkat lunak berbasis awan serta peningkatan integrasi AI dalam berbagai layanannya.
Dengan memanfaatkan teknologi dari OpenAI, Microsoft berupaya menghadirkan inovasi dalam produk andalan mereka, seperti Microsoft Azure dan layanan Office, yang kini telah dilengkapi dengan fitur kecerdasan buatan.
Pengamat industri teknologi melihat bahwa keputusan Microsoft untuk mengadopsi AI secara lebih luas merupakan langkah strategis yang menguntungkan, mengingat potensi besar dari AI generatif.
Kemampuan AI untuk menghasilkan konten teks, gambar, dan bahkan membantu analisis data menjadi faktor utama dalam membentuk masa depan perusahaan teknologi.
Kemitraan Microsoft dengan OpenAI juga membuka jalan bagi perusahaan untuk merilis berbagai fitur baru yang lebih terintegrasi dengan AI, memungkinkan pengalaman pengguna yang lebih interaktif dan efisien.
Laporan keuangan yang menunjukkan lonjakan gaji Nadella ini mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Kenaikan gaji ini dianggap sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian signifikan Microsoft dalam beberapa tahun terakhir, terutama sejak Microsoft memperluas investasi di bidang AI.
Keputusan Microsoft untuk fokus pada teknologi AI membawa perusahaan lebih unggul dalam persaingan global, terutama ketika permintaan akan teknologi canggih semakin meningkat di tengah digitalisasi industri.
Baca Juga: Microsoft Office 2024 Dirilis, Tak Perlu Langganan 365!