Hati-hati! Kenali Modus Penipuan WhatsApp Terbaru 2024

Aksi penipuan di platform WhatsApp masih terus marak terjadi. Simak selengkapnya tentang modus penipuan WhatsApp terbaru tahun 2024.

Hati-hati! Kenali Modus Penipuan WhatsApp Terbaru 2024
Hati-hati! Kenali Modus Penipuan WhatsApp Terbaru 2024. Gambar : Ilustrasi Canva By Peshkov

BaperaNews - Meskipun telah banyak peringatan terkait penipuan di platform WhatsApp, aksi penipuan melalui pesan instan ini masih terus marak terjadi.

Pelaku penipuan kerap menggunakan berbagai modus operandi yang berkembang seiring waktu, dengan tujuan mendapatkan akses informasi pribadi korban, termasuk data rekening dan dompet digital.

Sejak tahun 2023, modus penipuan semakin beragam, menggunakan berbagai kedok untuk menarik perhatian korban. Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah modus penipuan melalui file aplikasi (apk) yang dikirimkan melalui pesan WhatsApp, yang pada akhirnya dapat memberikan akses pelaku ke ponsel korban.

Salah satu modus penipuan whatsapp terbaru yang dilaporkan adalah penipuan yang memanfaatkan momen pemilu. Pelaku penipuan mengirimkan file apk dengan modus pemberitahuan mengenai tempat pemungutan suara (TPS).

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, memberikan nasihat agar masyarakat tidak gegabah dalam mengunduh file apk.

"Jangan didownload apk. APK itu kan kaya program. Waktu kamu buka itu kan pasti dia download softwarenya," tegas Semuel Abrijani Pangerapan.

Ia menekankan bahwa file apk dapat menjadi jembatan masuk bagi malware atau program jahat, yang dapat memberikan pelaku akses ke ponsel korban dan meretas informasi pribadi, termasuk rekening atau dompet digital.

Modus penipuan whatsapp melalui file apk menjadi sorotan pada akhir 2022. Melalui modus ini, penipu mengaku sebagai kurir dari perusahaan jasa pengiriman, misalnya J&T Express.

Baca Juga : 4 Bahaya Download WhatsApp GB (WA GB), Pesan Bisa Bocor ke Pihak Ke-3!

Mereka mengirimkan file apk dengan nama 'LIHAT Foto Paket' kepada korban, yang pada akhirnya merugikan mereka. Korban yang kurang waspada mengklik file tersebut tanpa menyadari risikonya.

Penipu juga menggunakan kedok undangan pernikahan untuk menyisipkan file apk berbahaya. Dalam percakapan dengan calon korban, penipu mengirimkan file apk dengan judul 'Surat Undangan Pernikahan Digital'.

Korban diajak untuk membuka file tersebut dengan dalih memeriksa keasliannya, tetapi sebenarnya membuka celah bagi pelaku untuk meretas informasi pribadi.

Pada Maret 2023, muncul modus penipuan baru dengan menyamar sebagai kepolisian yang mengirim surat tilang melalui WhatsApp. Pelaku meminta korban membuka file apk berjudul 'Surat Tilang-1.0.apk'. Dalam kasus ini, penjahat siber memanfaatkan taktik psikologis dan ketidaktahuan korban tentang potensi risiko.

Pelaku penipuan berubah taktik dengan menyamarkan diri sebagai MyTelkomsel, aplikasi operator seluler Telkomsel.

Calon korban diminta untuk mengunduh file apk yang kemudian meminta izin akses ke berbagai aplikasi, termasuk akun perbankan digital. Telkomsel memberikan klarifikasi bahwa mereka tidak pernah meminta pelanggan untuk mengunduh file apk.

Dalam modus ini, penipu mengirim pengumuman bank palsu melalui WhatsApp. Dokumen berformat PDF memberikan informasi mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal.

Korban diberikan pilihan, setuju atau tidak setuju, dan jika tidak setuju, diminta mengisi formulir di tautan yang disertakan, yang dapat membuka pintu bagi pencurian data.

Modus VCS dari nomor tidak dikenal menjadi viral, di mana pelaku mengancam menggunakan video call tanpa busana.

Peneliti keamanan siber, Alfons Tanujaya, menekankan bahwa ini merupakan bentuk pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan seseorang tentang teknologi.

Modus penipuan terbaru menggunakan file apk yang menyamar sebagai "PPS PEMILU 2024".

Masyarakat diingatkan untuk mendownload aplikasi hanya dari toko aplikasi resmi, seperti Google Play Store atau App Store, guna menghindari risiko pencurian data.

Baca Juga : Intai Pengguna, 10 Resiko WhatsApp GB/WA GB!