Polda Ungkap Penembakan 8 Orang Di Puncak Papua Dilakukan Oleh KKB Pimpinan Terry Aibon
Polda Papua mengungkap pelaku penembakan yang menewaskan 8 orang karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) merupakan kelompok KKB pimpinan Terry Aibon. SImak berita lengkapnya!
BaperaNews - Polda Papua mengungkap pelaku penembakan yang menewaskan 8 orang karyawan PT Palapa Timur Telematika (PTT) pada hari Selasa lalu 1 Maret 2022 di Boega, Puncak, Papua adalah kelompok KKB yang dipimpin oleh Terry Aibon, ia adalah anak buah Nau Waker yang pada April 2021 lalu juga melakukan tindak kriminal membakar tiga sekolah di Distrik Boega.
“Namun untuk lebih memastikannya kami masih melakukan pendalaman” ujar Direktur Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Faizal Rahmadani hari Sabtu 5 Maret 2022. 8 korban tewas akan dievakuasi dari Timika.
Insiden penyerangan terhadap karyawan PT PTT dan para kontraktor di lokasi serta warga lokal membuat 8 orang tewas diantaranya 9 orang yang saat itu bertugas memperbaiki BTS3 Telkomsel. 9 orang terdiri dari 4 karyawan PT PTT, 3 orang kontraktor, dan satu orang pemandu lokal. Satu karyawan bernama NS selamat karena ketika kejadian tidak berada di titik lokasi penyerangan.
Korban yang tewas bernama Eko, Jamal, Billy, Renal, Bebi, Bona, Syahril, dan Pakde. Tentara Pembebasan Nasional di Papua Barat dan juga Organisasi Papua Merdeka mengaku bertanggung jawab atas kejadian penembakan dan penyerangan tersebut. Namun belum ada keterangan resmi tentang pimpinan dari penyerangan.
Baca Juga : CNN hingga BBC Setop Siaran di Rusia Takut Kena Sanksi UU Baru Putin
“Komnas TPNPB OPM di bawah pimpinan Jenderal Goliath Tabuni dan Mayor Jenderal Legakak bertanggung jawab atas penyerangan yang terjadi di Beoga, Puncak, Papua” ujar juru bicara TPNPN OPM, Sebby Sambom hari Kamis 3 Maret 2022.
Organisasi Amnesty International Indonesia mengecam aksi penyerangan tersebut dan mengutuk semua serangan terhadap warga sipil Papua. “Kami mengutuk keras semua serangan warga sipil yang ada di Papua, termasuk penembakan kepada karyawan PT PTT yang diklaim dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka, kami menyampaikan duka mendalam untuk para korban dan keluarganya” ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid hari Jumat 4 Maret 2022.
Amnesty mendesak pemerintah untuk meningkatkan mempertimbangkan pendekatan keamanan yang saat ini dipakai untuk menangani masalah KKB di Papua, ia juga mengungkap kekerasan sudah banyak terjadi di Papua.
“Bentuk pelanggaran HAM tersendiri jika pemerintah tidak mampu menyelidiki, mengadili, dan menghukum KKB yang melanggar dan memberikan kompensasi bagi para korban dan keluarganya” tutupnya.
Baca Juga : Korea Utara Ingin Bantu Rusia, Perintahkan Bersiap untuk Mobilisasi Pasukan