Mulai 2024, Gmail Akan Terapkan Aturan Baru Guna Cegah Spam Pada Kotak Masuk

Google memperkenalkan aturan baru untuk mengamankan kotak masuk Gmail dari spam dan meningkatkan keamanan email.

Mulai 2024, Gmail Akan Terapkan Aturan Baru Guna Cegah Spam Pada Kotak Masuk
Mulai 2024, Gmail Akan Terapkan Aturan Baru Guna Cegah Spam Pada Kotak Masuk. Gambar : Dok. BestTechTips

BaperaNews - Google bersiap terapkan aturan baru untuk Gmail yang bertujuan mengurangi spam, mempermudah berhenti langganan dari pengirim email komersial, dan meningkatkan keamanan email. Google mengumumkan aturan baru terkait “pengirim massal” atau mereka yang mengirim email ke lebih dari 5.000 alamat Gmail perharinya.

Manajer Produk Keamanan Gmail, Neil Kumaran mengungkap aturan baru inbox atau kotak masuk Gmail adalah pengirim massal wajib lakukan autentifikasi email mereka sesuai standar Google yang dirasa bisa menutup celah eksploitasi. Aturan mencegah Google spam email diberlakukan mulai Februari 2024 sehingga untuk saat ini pengguna belum mendapat perubahan tersebut.

Google juga mengatur ambang batas Google spam email untuk pengirim massal dengan harapan bisa mengurangi pesan yang tidak diinginkan pengguna di inbox atau kotak masuk emailnya. Pengirim massal disarankan menjaga output spam mereka di bawah 0,3% namun masih berupa rekomendasi.

Selain aturan terkait Google spam email, pengirim massal juga wajib memberi penerima email kemampuan berhenti berlangganan pesan komersial dengan satu klik agar pengguna bisa menghentikan pesan yang tidak mereka inginkan. Proses permintaan berhenti langganan juga harus dieksekusi dalam waktu 2 hari.

Baca Juga: Google Maps Akan Rilis Kondisi Kualitas Udara di 100 Negara

“Banyak pengirim massal email ke inbox atau kotak masuk Gmail tidak mengamankan dan mengkonfigurasi sistem mereka secara sehingga ada kemungkinan penyerang bersembunyi di tengah-tengahnya. Maka untuk memperbaiki dilakukan fokus pada keamanan email dan harus ada validasi pengirimnya adalah orang yang diklaim,” kata Neil.

Aturan baru ini akan didukung oleh AI atau kecerdasan buatan yang mampu menghentikan lebih dari 99,9% spam, phising, dan malware di inbox serta memblokir lebih dari 15 miliar email yang tidak diinginkan perharinya.

Gmail sendiri telah diluncurkan selama 20 tahun terakhir. Seiring dengan perkembangan teknologi, Gmail sering kali dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk berbuat penipuan dan kejahatan sehingga membuat ancaman pengguna lebih kompleks.

Sering kali pengguna mendapat pesan begitu banyak di inboxnya dan tidak bisa menghentikan suatu layanan pesan. Hal ini membuat pesan yang seharusnya penting untuk mereka menjadi tidak terbaca. Maka dengan adanya aturan baru diharap bisa merapikan pesan di kotak masuk gmail pengguna sekaligus memblokir pesan yang berbahaya.

Baca Juga: Google Sindir Apple Lewat Video Perilisan Pixel 8