Menkes Budi Gunadi: PeduliLindungi Akan Beralih Ke Platform SATUSEHAT
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi mengumumkan bahwa platform PeduliLindngi akan beralih ke platform SATUSEHAT.
BaperaNews - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi menyampaikan aplikasi PeduliLindungi akan beralih ke SATUSEHAT. “Nanti PeduliLindungi kita transformasikan ke SATUSEHAT” tuturnya pada Senin 2/1 di Istana Kepresidenan.
Platform SATUSEHAT nantinya lebih luas, tidak hanya menyampaikan informasi vaksin atau scanning untuk warga, namun juga bisa menampilkan beragam rekam jejak kesehatan penggunanya.
“Bisa tahu misalnya imunisasi anak kita pakai apa saja, kalau kita cek darah di laboratorium, masuk kesitu datanya, misal check-up ke rumah sakit, bukan hanya data tulisan saja, tapi image dan video Ct-Scan MRI juga masuk, kalau kita beli obat di apotek juga masuk” terang Menkes Budi Gunadi.
Sedangkan aplikasi PeduliLindungi bisa menjadi aplikasi individu milik warga dan Pemda untuk memahami kondisi kesehatan warganya, harapannya dengan SATUSEHAT, dokter bisa melihat rekam jejak kondisi kesehatan pasien dengan mudah, sehingga dalam pengobatan bisa lebih cepat.
“Dokternya bisa melihat, misalnya dia rajin lari, jantungnya bagus, tidak pernah periksa jantung, tapi perutnya yang bermasalah, dokternya bisa cepat tahu” lanjutnya.
Baca Juga : BPOM Izinkan Vaksin Covid-19 Untuk Anak 6 Bulan, Berapa Dosisnya?
Aplikasi SATUSEHAT targetnya selesai di integrasi pada akhir tahun 2023.
“Untuk population health di level desa, kecamatan, intervensinya lebih pas, lebih spesifik berdasarkan data, jadi arahnya kesana, ini targetnya akhir tahun 2023 selesai semua dan sudah terintegrasi lalu 2024 bisa kita gunakan” pungkas Menkes Budi Gunadi.
Aplikasi SATUSEHAT sendiri diluncurkan Kemenkes pada Juli 2022 lalu, menjadi salah satu upaya Kemenkes untuk mentransformasikan layanan kesehatan dengan digital. SATUSEHAT bisa dibaca lebih lengkap di dto.kemkes.go.id/ihs-overview.
Data di SATUSEHAT terintegrasi, bisa dimanfaatkan oleh Dinas Kesehatan. Kehadiran platform SATUSEHAT ini kata Menkes Budi Gunadi sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk menghadirkan sistem kesehatan berbasis digital.
“Memang dalam rangka payung sistem pemerintah berbasis elektronik, sebab Pak Presiden ingin mengintegrasikan data pemerintah” tutupnya.
Dari data Kemenkes per 16 Desember 2022, 8.291 fasilitas layanan kesehatan di 7 provinsi Jawa dan Bali telah siap integrasi data ke SATUSEHAT, pemerintah akan melakukan pendampingan untuk pemakaian aplikasi ini agar fasilitas kesehatan yang siap integrasi bisa terus bertambah.
Dengan SATUSEHAT, hanya dalam satu kali pendaftaran, seluruh data kesehatan pengguna bisa terekam, bisa dipakai dengan mudah untuk pengobatan atau indikasi medis, dengan demikian diharapkan layanan kesehatan bisa lebih mudah dinikmati seluruh masyarakat, begitu pula dengan para tenaga kesehatan lebih mudah memberi layanan tepat untuk pasien.
Baca Juga : Gratis! Simak Cara Operasi Cabut Gigi Geraham Pakai BPJS Kesehatan