Elon Musk Bubarkan Trust and Safety Council, Ujaran Kebencian Di Twitter Makin Gila?
Trust and Safety Council (Dewan Kepercayaan dan Keamanan) Twitter dibubarkan oleh Elon Musk. Akankah ujaran kebencian di Twitter akan semakin menggila?
BaperaNews - Elon Musk bubarkan Trust and Safety Council (Dewan Kepercayaan dan Keamanan) Twitter. Dewan tersebut sebelumnya berisi 100 orang dengan berbagai macam latar belakang, dibentuk pada tahun 2016 untuk mengetahui adanya ujaran kebencian, bunuh diri, eksploitasi anak, menyakiti diri sendiri, dan lainnya yang ada di Twitter.
Jika Trust and Safety Council dibubarkan, mungkinkah ujaran kebencian di Twitter akan semakin menggila?
Dewan tersebut dijadwalkan untuk bertemu perwakilan Twitter pada Senin malam (12/12) waktu setempat, namun Twitter mendadak menginformasikan lewat email bahwa mereka dibubarkan, sebelum pertemuan tersebut dilakukan.
Twitter mengungkap, “Sedang mengevaluasi cara terbaik untuk mendatangkan sudut pandang eksternal dan Dewan ini bukan struktur terbaik untuk melakukannya. Kami membuat Twitter jadi tempat yang informatif dan aman, lebih cepat dan agresif dari sebelumnya. Kami akan terus menerima ide Anda di masa depan tentang cara mencapai tujuan itu”.
Sebelumnya juga terdapat sebuah halaman di Twitter tentang Trust and Safety Council (Dewan Kepercayaan dan Keamanan) yang kini telah dihapus. Sebelumnya berisi tentang pernyataan “Bersama-sama, mereka memberikan nasehat untuk kami di tengah perkembangan produk, peraturan, dan program yang kami jalankan. Akhir tahun 2019 kami meluaskan anggota dengan memasukkan ahli dari seluruh dunia yang memiliki perspektif berbeda”.
Baca Juga : Elon Musk Akan Terapkan 4.000 Karakter Untuk Cuitan Twitter
“Beberapa area yang jadi fokus ialah keselamatan ketika online, pencegahan bunuh diri, hak manusia dan digital, eksploitasi anak, kesehatan mental, dan dehumanisasi” bunyi halaman tersebut kala itu. Yang kini tak lagi bisa ditemukan.
Sedangkan tiga dari anggota Dewan tersebut sebelumnya telah berhenti atau resign dari Twitter di akhir pekan ini, mereka ialah Anne Collier. Ia menulis “Bertolak belakang dengan klaim Elon, kesejahteraan dan keselamatan pengguna Twitter saat ini menurun”.
Anne Collier juga memberi tag pada koleganya bernama Erliani Abdul, mereka telah jadi anggota Dewan Kepercayaan dan Keamanan Twitter sejak tahun 2016. Erliani ialah wanita pertama dari Asia yang bekerja di bagian pencegahan eksploitasi seksual anak Twitter, sedangkan Anne Collier pernah bekerja di bidang keamanan digital remaja selama 20 tahun.
“Tentang riset resiko online remaja sejak tahun 1999, saya tahu sulit untuk menghargai proteksi untuk remaja dan privasi mereka secara simultan, tragisnya, Twitter justru melangkah ke arah kemunduran, saya tidak bisa temukan alasan untuk bertahan disini” tulis Anne Collier mengakhiri tulisannya.
Baca Juga : Alasan Elon Musk Hapus Label Twitter for iPhone