Motif Mahasiswa UI Dibunuh Senior: Iri Korban Lebih Sukses dan Terlilit Utang Pinjol

Mahasiswa UI tewas dibunuh senior dengan motif terkait iri akan kesuksesan dan terlilit utang pinjol.

Motif Mahasiswa UI Dibunuh Senior: Iri Korban Lebih Sukses dan Terlilit Utang Pinjol
Motif Mahasiswa UI Dibunuh Senior: Iri Korban Lebih Sukses dan Terlilit Utang Pinjol. Gambar : Kreator BaperaNews Via Canva.com

BaperaNews - Peristiwa tragis terjadi di lingkungan Universitas Indonesia (UI) ketika seorang mahasiswa UI berinisial MNZ (19) tewas dibunuh oleh seorang senior bernama AAB (23).

Jasad korban ditemukan dengan kondisi yang mengerikan di kamar kosnya, tersembunyi dengan plastik warna hitam di kolong tempat tidur.

Kronologi Mahasiswa UI Dibunuh Senior

Berdasarkan keterangan Polresta Depok, AKP Nirwan, kronologi mahasiswa UI dibunuh senior terungkap pada Jumat, (4/8), saat keluarga MNZ mulai merasa curiga karena tidak bisa menghubunginya.

Kekhawatiran tersebut membawa keluarga untuk memeriksa kos MNZ yang terletak di Kukusan, Beji, Kota Depok. Namun, saat mencoba membuka pintu kos, mereka menemukan bahwa pintu terkunci rapat.

Petugas penjaga kos yang dihubungi keluarga akhirnya membuka kamar dengan kunci cadangan. Paman korban mahasiswa UI dibunuh, yang tinggal di wilayah Cempaka Putih, Jakarta Pusat, diperintahkan untuk memeriksa kamar indekos MNZ di Depok.

@baperanews.com Akhirnya terungkap motif pembunuhan mahasiswa UI dalam kasus junior dibunuh senior Jurusan Sastra Rusia Universitas Indonesia atau UI Depok. #viral #kasusUI #universitasindonesia ♬ rhinestone eyes - favsoundds

Namun, setelah tiba di Depok, kamar MNZ terkunci. Maka, paman korban meminta bantuan penjaga kos untuk membuka kamar keponakannya.

"Ketika pintu kamar terbuka, tampak kamar dalam keadaan berantakan dan ada bungkusan plastik di bawah ranjang. Ini adalah pemandangan pertama yang ditemui oleh paman korban. Ketika bungkusan plastik ditarik, ternyata terdapat bagian kaki manusia di dalamnya. Hal ini menyebabkan paman korban kaget dan segera melarikan diri untuk melaporkan kejadian tersebut," jelas Nirwan.

Laporan mengenai kejadian ini segera disampaikan kepada pihak kepolisian pada pukul 10.00 WIB. Polisi segera merespons dengan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang berada di sekitar lokasi.

"Kami menemukan luka di dada korban yang lumayan banyak, lebih dari satu tusukan," ungkap Wakasatreskrim Polresta Depok, AKP Nirwan, pada Jumat (4/8), seperti dilansir detikNews.

AKP Nirwan Pohan, mengatakan bahwa sempat ada perlawanan dari korban kepada pelaku yang dibuktikan dari cincin pelaku yang tertelan korban. 

Baca Juga : Cinta Ditolak, Pria di Palembang Curi Hp Teman Wanitanya

Korban menggigit tangan pelaku, korban didorong ke dalam kamar lalu terjadilah penusukan menggunakan pisau lipat. 

"Cincin pelaku tertinggal di kerongkongan dan pelaku menusuk dari belakang," kata dia pada Jumat malam, (4/8).

Tak butuh waktu lama bagi polisi untuk mengidentifikasi pelaku mahasiswa UI dibunuh di balik peristiwa pembunuhan mahasiswa UI ini. Pelaku mengaku bahwa dia dan korban satu jurusan di Fakultas Sastra Rusia, fakultas yang sama tempat keduanya menimba ilmu.

AAB berhasil diciduk dengan barang bukti berupa laptop Macbook, dompet, dan iPhone milik korban. Diketahui bahwa eksekusi terhadap MNZ terjadi pada Rabu (2/8), menjelang petang.

AAB menggunakan pisau lipat sebagai senjata tajam yang menyebabkan tewasnya MNZ. Pisau tersebut kini menjadi barang bukti penting dalam proses penyelidikan. 

Motif Mahasiswa UI Dibunuh Senior

Menurut keterangan polisi, AAB mengaku bahwa perbuatan pembunuhan mahasiswa UI dilatarbelakangi oleh rasa iri terhadap kesuksesan yang dimiliki oleh MNZ. Selain itu, tersangka juga mengakui bahwa utang pembayaran kos dan pinjaman online menjadi beban yang tak tertahankan baginya.

"Korban adalah adik kelas dari jurusan Fakultas Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," ujar AKP Nirwan.

"Pelaku merasa iri dengan kesuksesan korban, dan terlilit utang pembayaran kosan serta pinjaman online. Kemudian dia mengambil laptop dan HP korban," terang AKP Nirwan.

Setelah motif mahasiswa UI dibunuh senior terungkap, Amelita Lusiana, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) UI, menyatakan kesiapannya untuk bekerjasama dengan polisi.

"Kami sepenuhnya menyerahkan penanganan kejadian ini kepada pihak yang berwenang. Jika diperlukan dan sesuai dengan kewenangan UI, tentu kami akan bekerja sama dengan pihak-pihak yang berwajib. Sementara ini hanya itu yang dapat saya sampaikan, ya," ungkapnya.

Selain melakukan tindakan pembunuhan, AAB juga mengambil sejumlah barang milik korban di dalam kamar kos, termasuk MacBook dan iPhone. Nirwan menyebut bahwa pelaku melakukan aksi tersebut karena terlilit oleh utang pinjaman online (pinjol) yang harus segera diselesaikan.

Peristiwa mahasiswa UI dibunuh senior ini bukan hanya mencoreng nama baik Universitas Indonesia, tetapi juga menggugah keprihatinan atas kondisi psikologis dan kejiwaan pelaku. Namun, keadilan harus tetap dijunjung tinggi, dan semoga korban mendapatkan tempat yang layak di kenangan kita. 

Baca Juga : Kronologi Mahasiswa UI Dibunuh Senior, Korban Dibungkus Plastik Hitam