Jokowi Minta Sekolah Tak Tutup-tutupi Kasus 'Bullying' Siswa Demi Menjaga Nama Baik

Presiden Jokowi menggarisbawahi meningkatnya kasus bullying di sekolah dan mengajak para guru untuk memprioritaskan penciptaan lingkungan sekolah yang aman. Simak selengkapnya di sini!

Jokowi Minta Sekolah Tak Tutup-tutupi Kasus 'Bullying' Siswa Demi Menjaga Nama Baik
Jokowi Minta Sekolah Tak Tutup-tutupi Kasus 'Bullying' Siswa Demi Menjaga Nama Baik. Gambar : Dok. Setkab

BaperaNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti maraknya kasus bullying siswa di sekolah-sekolah dan menekankan pentingnya penciptaan lingkungan sekolah yang aman. Hal ini disampaikan Jokowi dalam sambutannya di Kongres XXIII PGRI, Grand Sahid Jakarta, pada Sabtu (2/3).

Jokowi menaruh harapan besar kepada para guru di seluruh Indonesia untuk menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan aman bagi para siswa. Dia meminta agar pencegahan menjadi prioritas utama, sambil memberikan perlindungan kepada korban bullying.

"Utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak kita, utamanya para korban. Jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi, biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki," ungkap Jokowi.

Presiden juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh PGRI dalam meningkatkan profesionalitas guru, yang diharapkan akan berdampak pada pembangunan sumber daya manusia di Indonesia. Jokowi berharap kolaborasi antara pemerintah dan PGRI dapat menghasilkan generasi muda yang unggul dan berkarakter.

Baca Juga: Jokowi Perbaiki Jalan Rp561 M di Sekitar IKN

"Dengan kolaborasi pemerintah dan PGRI, saya yakin kualitas dan profesionalisme guru akan semakin meningkat, sehingga dalam menghasilkan generasi muda yang unggul dengan karakter kebangsaan yang kuat ini akan tercapai," lanjut Jokowi.

Penyampaian Presiden ini menjadi sorotan penting mengingat seringnya kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Peran aktif dari pemerintah dan seluruh stakeholder pendidikan, termasuk guru dan lembaga pendidikan, diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam mencegah dan menangani kasus bullying secara efektif.

Berdasarkan data dan laporan, kasus bullying di sekolah telah menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir. Pendidikan dan pencegahan menjadi kunci penting dalam menanggulangi masalah ini, dengan melibatkan peran aktif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk guru, orang tua, dan siswa sendiri.

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, transparansi dan kejujuran dalam penanganan kasus bullying menjadi sangat penting. Sekolah diharapkan untuk tidak menutup-nutupi kasus tersebut demi menjaga nama baik, namun sebaliknya, memberikan perlindungan kepada korban dan menyelesaikan masalah dengan tepat dan adil.

Baca Juga: Baru Pertama Kali Kunjungi IKN, AHY Terpukau atas Mimpi Besar Jokowi