Pasukan Israel Bantai 112 Warga Gaza Saat Antre Bantuan Makanan
Pasukan Israel kembali menyerang masyarakat Palestina pada saat mengantre untuk menerima bantuan makanan, kurang lebih 100 orang dinyatakan tewas. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Lebih dari 100 warga Palestina tewas dan sekitar 700 lainnya terluka setelah pasukan Israel menembaki ratusan orang yang menunggu bantuan makanan di barat daya Kota Gaza. Demikian disampaikan para pejabat kesehatan Jalur Gaza ketika menghadapi krisis kelaparan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Otoritas kesehatan Jalur Gaza pada Kamis (29/2), seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (1/3), mengonfirmasi sedikitnya 112 orang tewas dan lebih dari 750 orang terluka. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Palestina mengutuk peristiwa itu sebagai pembantaian berdarah dingin.
Serangan itu, ungkap Kemlu Palestina, adalah bagian dari perang genosida Israel yang sedang berlangsung. Mereka menyerukan komunitas internasional untuk segera melakukan intervensi mewujudkan gencatan senjata sebagai satu-satunya cara untuk melindungi warga sipil.
Orang-orang berkumpul di Jalan Al-Rashid, di mana truk-truk bantuan yang membawa tepung diyakini sedang dalam perjalanan. Rekaman yang diverifikasi Al Jazeera menunjukkan puluhan jenazah warga Palestina yang tewas dan terluka dibawa ke truk karena tidak ada ambulans yang bisa mencapai daerah tersebut.
"Kami pergi mencari tepung. Tentara Israel menembaki kami. Ada banyak martir di lapangan dan sampai saat ini kami sedang mengevakuasi mereka. Tidak ada pertolongan pertama," kata salah satu saksi.
Baca Juga: AS Tetap Dukung Israel, Pilot Aaron Bushnell Bakar Diri Demi Dukung Palestina
Melaporkan dari tempat kejadian, Ismail al-Ghoul dari Al Jazeera menuturkan bahwa setelah melepaskan tembakan, tank-tank Israel maju dan menabrak banyak korban tewas dan terluka.
"Ini adalah pembantaian, selain kelaparan yang mengancam warga di Gaza," jelas al-Ghoul.
"Korban tewas dan terluka telah dibawa ke empat pusat kesehatan, yakni Rumah Sakit al-Shifa, Kamal Adwan, Ahli, dan Rumah Sakit Yordania. Ambulans tidak dapat mencapai daerah itu karena jalanan hancur total. Jumlahnya (korban jiwa) akan meningkat. Rumah sakit tidak mampu lagi menampung pasien dalam jumlah besar karena kekurangan bahan bakar apalagi obat-obatan. Rumah sakit juga kehabisan darah," tambahnya.
Melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki, Bernard Smith dari Al Jazeera mengungkapkan militer Israel pada awalnya berupaya mengarang cerita dengan menyalahkan massa atas serangan keji tersebut. Mereka mengklaim puluhan orang terluka akibat tertimpa dan terinjak-injak ketika truk bantuan tiba.
"Dan kemudian, setelah beberapa orang mendorong, Israel melanjutkan dengan mengatakan pasukan mereka merasa terancam, ratusan orang mendekati pasukan mereka dengan cara yang menimbulkan ancaman bagi mereka, sehingga mereka merespons dengan melepaskan tembakan," tambah Smith.
Amerika Serikat (AS) mengaku telah meminta Israel memberikan jawaban dan memastikan pengiriman bantuan yang aman ke Gaza.
"Kami telah menghubungi pemerintah Israel sejak pagi tadi dan memahami bahwa penyelidikan sedang dilakukan. Kami akan memantau penyelidikan itu dengan cermat dan mendesak untuk mendapatkan jawaban," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller.
Baca Juga: Menteri Keamanan Nasional Israel Perintahkan Tembak Perempuan dan Anak-Anak Palestina