Harga Tiket Pesawat Mahal, Sandiaga Uno Sarankan Masyarakat Lewat Jalur Darat
Menparekraf Sandiaga Uno menyarankan masyarakat untuk berpergian melalui jalur darat apabila merasa berat dengan harga tiket pesawat yang begitu mahal.
BaperaNews - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno buka suara terkait harga tiket pesawat yang mahal. Sandiaga Uno menyarankan kepada masyarakat yang ingin berlibur jika tidak terlalu jauh bisa menggunakan jalur darat.
“Saya kemarin mencoba, kalau masih tidak terlalu jauh bisa pakai jalur darat. Selain kereta dan bus umum juga ada kendaraan pribadi tapi tentunya dengan penuh kehati-hatian,” ujarnya dalam acara daring The Weekly Brief with Sandi Uno pada Senin, 22 Agustus 2022.
Sandiaga Uno mensiasati untuk masyarakat yang ingin pergi berlibur namun terkendala karena harga tiket pesawat yang mahal bisa menggunakan moda transportasi jalur darat seperti kereta api dan mobil pribadi. Ia juga berharap hal tersebut dapat didukung oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dengan menambah kapasitas tempat duduknya.
“Juga ada bagaimana teman-teman di Kementerian Perhubungan bisa ikut menahkodai agar harga-harga tiket baik pesawat ataupun kereta ini semua dalam situasi yang terjangkau,” kata Sandiaga Uno.
Sementara menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mendukung upaya maskapai penerbangan untuk menstabilkan harga tiket pesawat. Salah satunya yakni maskapai Lion Air Group yang bekerja sama dengan BNI, menawarkan harga tiket pesawat lebih terjangkau pada saat hari kerja.
Baca Juga : Upaya Turunkan Harga Tiket, Erick Thohir Perintahkan Garuda Tambah Penerbangan
"Ini juga akan mengubah kebiasaan masyarakat yang biasanya menggunakan pesawat di pagi atau sore hari dan di hari libur. Jadi kalau mau tiket yang tidak mahal, naiknya bisa di hari kerja dan siang hari,” ungkap Budi.
Budi Karya mengharapkan pola penerapan harga tiket pesawat itu dapat menciptakan titik keseimbangan baru industri penerbangan. Yakni dengan terciptanya harga tiket pesawat yang terjangkau sehingga bisa membangkitkan industri penerbangan menjadi lebih kuat.
Budi Karya kemudian mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor penerbangan, khususnya maskapai, untuk pulih cepat dengan memanfaatkan momentum Presidensi G20. Walau, ia mengakui saat ini maskapai masih dihadapkan pada situasi sulit akibat keterbatasan pesawat maupun awak dan kru akibat pandemi Covid-19.
“Sektor perhubungan berkontribusi sebesar 21,27 persen pada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pada kuartal kedua 2022 tumbuh di atas 5 persen. Momentum pertumbuhan ini harus dilakukan dengan konsisten agar tidak menurun,” pungkas Budi.