Fahd A Rafiq : Melihat State Sponsor Acak-Acak Negara Lain

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq mengajak kita untuk melihat state sponsor acak-acak dari negara lain.

Fahd A Rafiq : Melihat State Sponsor Acak-Acak Negara Lain
Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq mengajak kita untuk melihat state sponsor acak-acak dari negara lain. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq memberikan sebuah pelajaran terkait sejarah beberapa tahun lalu yakni memahami dunia politik luar negeri, bocornya Email Hillary Clinton yang membuat reputasi Hillary hancur dalam semalam.

Tak hanya itu, Donald Trump yang juga menang pada pemilihan Presiden di Amerika Serikat (AS) lalu sebelum dikalahkan oleh Joe Biden dengan selisih yang begitu tipis. 

Fahd A Rafiq bercerita, “Siapa yang tidak ingin Hillary Clinton berkuasa itulah pemainnya. Inilah bagian dari Mariskova 2.0. Serangan dukungan Brexit membuat Inggris keluar dari Uni Eropa tepat 2 hari sebelum referendum membuat suara mayoritas rakyat Inggris setuju kalau Inggris keluar dari Uni Eropa. Hal itu membuat kaget banyak pengamat kebijakan luar negeri dalam sekejap dan membuat dunia heboh saat itu. Ya kagetlah tiba-tiba Inggris angkat kaki dari Uni Eropa”.

Mantan Ketum DPP KNPI ini melanjutkan ceritanya, "Pengaruh Brexit untuk Uni Eropa jadi lemah. Jadi, siapa ingin eropa lemah? itulah yang bermain di Brexit. Disisi lain kencangnya pendukung Catalan yang ingin Merdeka membuat pertandingan El Clasico (Pertandingan antara Real madrid vs Barcelona) tinggal sejarah apabila Catalan dan Basque pisah dari Spanyol. Guncangnya referendum tersebut ada yang memainkan dengan cantik melalui media sosial, membuat Spanyol goyang serta membuat Eropa lemah.”

Sekali lagi siapa dibelakang Catalan? Ya Mariskova 2.0

Beralih ke negara Piramida. Berbeda dengan Arab Spring di Mesir diawali dengan kelangkaan gandum di Rusia yang gagal panen karena musim panas berkepanjangan di Rusia saat itu. Serangan melalui media sosial membuat revolusi Mesir menumbangkan Rezim Islam versi Ikhwanul Muslimin.

Dari 3 kisah yang disebutkan diatas adalah contoh dari serangkaian Geopolitik Dunia yang dimainkan 3 negara besar dunia. Ujung-ujungnya adalah ingin manfaat dari wilayah tersebut. 

Baca Juga : Fahd A Rafiq Review Prestasi Indonesia Pada HUT Kemerdekaan Ke 77

Mantan ketum PP AMPG ini mengatakan, “Terlalu naif kalau kita mengatakan bahwa dalam sebuah negara, politiknya itu tidak ada campur tangan dengan negara lain yang hanya ingin mencari untung dari negara tersebut. Tidak akan ada, pasti ada negara yang cari untung dari negara yang disponsori tersebut, itulah Mariskova 2.0 milik Rusia”.

Rusia memiliki Mariskova 2.0, itu bukan mainannya Donald Trump, bukan juga Obornya Xi Jinping. Lalu bagaimana dengan Indonesia? Melihat situasi dalam negeri saat ini, negara yang selalu diuntungkan nantinya akan memberi dukungan mati-matian demi kelancaran masa depan. Siapapun calon Presiden Indonesia yang akan bertanding pada 2024 pasti akan ada campur tangan negara lain. 

Fahd A Rafiq menegaskan, “Skenario ini adalah bagian dari state sponsor agar selalu tetap untung. Saat ini kita sudah tahu negara seberang mana yang diuntungkan itu oleh Indonesia dalam beberapa tahun ini. Kalau ingin tahu lihat saja neraca perdagangannya, itu adalah cara gampang untuk melihat negara mana yang diuntungkan selama beberapa tahun ini di Indonesia”.

“Kedepannya mereka pasti ingin untung terus, bahkan bisa lebih mencengkeram lagi. Kalau untuk dilepas ya, nggak mungkin lah mereka mau. Pastinya negara tersebut ingin lebih untung, kalau perlu untuk  selamanya,” lanjut Fahd A Rafiq. 

“Kalau sisi lawan siapa? Sisi yang dirugikan dong. Siapa yang dirugikan sebenarnya selama beberapa tahun ini oleh Indonesia? Gampang bacanya, mereka yang rugi ini pasti tidak ingin rugi terus. Dan mereka yang tidak untung pasti punya strategi jangka pendek atau jangka panjang untuk mengambil Indonesia kembali,” pungkas Fahd A Rafiq. 

“Yang mereka lakukan itu membuat pemerintah Indonesia goyang. Mereka bikin Indonesia tidak stabil ekonominya, tidak stabil rakyatnya, Informasi selalu isinya negatif. Intinya adalah negara Indonesia dibuat goyang. Inilah yang membuat saya berani mengatakan Demo mahasiswa, kabut asap dan konflik papua ada permainan asing serta ada state sponsor,” tutup Fahd A Rafiq. 

Penulis: ASW