Fahd A Rafiq Mendukung Langkah Kemhan RI Tandatangani Kontrak Pengadaan Kapal Fregat FREMM
Kemhan RI telah menandatangani kontrak untuk dua kapal fregat jenis FREMM dari Fincantieri, Italia, sebagai langkah strategis memperkuat pertahanan maritim. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) telah melakukan langkah strategis dengan menandatangani kontrak pengadaan dua unit kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission) guna memperkuat pertahanan dan keamanan maritim.
Inisiatif ini merupakan bagian integral dari upaya modernisasi alutsista untuk menjaga kedaulatan negara di perairan Indonesia.
Dalam kontrak yang telah disepakati, rencananya kapal pertama akan tiba pada bulan Oktober 2024, diikuti oleh kedatangan kapal kedua pada bulan April 2025. Kesuksesan negosiasi ini menunjukkan komitmen Kemhan RI dalam memastikan kebutuhan pertahanan maritim nasional terpenuhi dengan optimal.
Fincantieri S.p.A, perusahaan pembuat kapal ternama dari Italia, dipilih sebagai penyedia dan sedang melaksanakan pembangunan kedua kapal fregat tersebut di galangan kapalnya di Trieste, Italia. Kapal yang dipesan, yakni jenis Pattugliatore Polivalente d’Altura (PPA), dilengkapi dengan teknologi mutakhir serta memiliki kemampuan multi-misi.
Spesifikasi kapal mencakup panjang 143 meter, lebar 16.5 meter, dan Displacement mencapai 6.250 Ton (Full Load), dengan kecepatan maksimal ≥ 30 Knots, serta jangkauan 5000 NM. Selain itu, kapal dilengkapi dengan sistem rudal permukaan ke udara (Surface to Air Missile /SAM) Aster 15 dan peluncur vertical DCNS Sylver A43.
Arsenal kapal juga meliputi meriam 127mm Vulcano, meriam 76mm Strales, dan meriam ringan 25mm dengan Fire-Control Radar (FCR) RTN 10X system Dardo. Fitur lainnya termasuk Peperangan Elektronika RECM, RESM dan CESM, Tactical Data Link-Y, serta Multifunction Radar Leonardo Kronos.
Ketua umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan dukungannya karena dengan adanya kapal yang baru ini bisa memberikan kontribusi dalam menjaga keamanan dan kedaulatan di perairan Indonesia.
"Saya mendukung penuh langkah Kemhan RI dalam meningkatkan pertahanan maritim kita melalui pengadaan kapal fregat FREMM. Kehadiran kapal-kapal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara di perairan Indonesia. Namun, saya menekankan pentingnya pemeliharaan dan pelatihan yang memadai untuk memastikan kapal-kapal ini dapat berfungsi secara optimal dalam menjalankan tugasnya," ujar Fahd A Rafiq, Rabu (17/4)
Tidak hanya itu, pembelian kapal ini juga disertai dengan paket offset yang komprehensif, mencakup konsultasi pengembangan galangan kapal, peningkatan fisik galangan kapal, serta berbagai kursus pelatihan di Italia.
Paket tersebut juga meliputi dukungan pengelolaan aset modernisasi galangan kapal, pelatihan manajemen, pusat pelatihan simulator, pengembangan jalur pelatihan di Universitas Pertahanan, dan pembentukan tim ahli lokal untuk pengembangan peluang langsung dan tidak langsung.
Semua persyaratan kontrak telah dipenuhi dengan baik oleh Kemhan RI, sementara Fincantieri S.p.A telah memperoleh persetujuan dari OCCAR (Organisation Conjointe de Coopération en matière d’Armement / Organisation for Joint Armament Cooperation) Italia dan Angkatan Laut Italia untuk penjualan kapal tersebut kepada Indonesia.
"Saya berharap langkah Kemhan RI dalam mengontrak pembangunan kapal fregat FREMM akan membawa harapan baru bagi pertahanan maritim Indonesia. Dengan kehadiran kapal-kapal ini, saya berharap dapat melihat peningkatan signifikan dalam kemampuan pertahanan kita di laut. Semoga investasi ini tidak hanya meningkatkan kekuatan militer kita, tetapi juga memberikan dampak positif bagi pertahanan dan meningkatkan kedaulatan di Republik Indonesia," tutup Fahd A Rafiq.
Pengadaan dua kapal fregat sejenis FREMM ini menandai langkah maju Kemhan RI dalam membangun pertahanan maritim yang kuat. Kehadiran kapal-kapal ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan wilayah serta memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas keamanan regional. (Biro Humas Setjen Kemhan)