Fahd A Rafiq: Generasi Muda Adalah Solusi Masalah Pangan dan Gizi

Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP BAPERA, menyoroti peran kunci pemuda dalam mengatasi masalah pangan dan gizi di Indonesia.

Fahd A Rafiq: Generasi Muda Adalah Solusi Masalah Pangan dan Gizi
Fahd A Rafiq: Generasi Muda Adalah Solusi Masalah Pangan dan Gizi. Gambar: Dok. Istimewa

BaperaNews - Fahd A Rafiq, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Barisan Pemuda Nusantara (BAPERA), mengemukakan bahwa generasi muda memegang peran kunci dalam mengatasi masalah pangan dan gizi di Indonesia.

Dalam sebuah pertemuan di Jakarta, Fahd A Rafiq menekankan pentingnya peran pemuda dalam mendorong inovasi dan menciptakan solusi berkelanjutan untuk tantangan-tantangan di sektor pangan.

Menurut beliau, salah satu langkah strategis adalah mendorong keterlibatan generasi muda dalam bidang pertanian modern dan teknologi pangan.

"Kita harus mengubah paradigma bahwa pertanian adalah sektor yang kurang menarik bagi pemuda. Dengan mengintegrasikan teknologi dan inovasi, kita bisa membuat pertanian menjadi lebih efisien dan menarik bagi mereka," ujar Fahd A Rafiq.

Ia menyoroti pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk membekali pemuda dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.

"Program-program pelatihan dan pendidikan vokasi harus difokuskan pada teknologi pertanian dan manajemen pangan. Ini akan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan masa depan dan menciptakan solusi yang inovatif," tambahnya.

Selain itu, Fahd A Rafiq juga menggarisbawahi perlunya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk mendukung inisiatif pemuda di bidang pangan dan gizi.

"Kolaborasi lintas sektor sangat penting. Kita perlu dukungan dari semua pihak untuk menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan kewirausahaan di kalangan pemuda," jelasnya.

Fahd A Rafiq juga menekankan bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengatasi masalah distribusi dan akses pangan.

"Platform digital dapat digunakan untuk menghubungkan petani langsung dengan konsumen, mengurangi rantai distribusi yang panjang dan memastikan harga yang lebih adil bagi petani serta akses yang lebih baik bagi konsumen," ujarnya.

Dalam pandangan Fahd A Rafiq, solusi masalah pangan dan gizi tidak hanya tentang produksi, tetapi juga tentang pola konsumsi dan kesadaran masyarakat.

"Kampanye edukasi tentang gizi seimbang dan pemanfaatan sumber daya lokal harus terus digalakkan. Pemuda dapat menjadi agen perubahan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pola makan yang sehat dan berkelanjutan," katanya.

Fahd A Rafiq menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa dengan dukungan dan komitmen yang kuat, generasi muda Indonesia dapat menjadi motor penggerak utama dalam mengatasi masalah pangan dan gizi.

"Saya percaya bahwa pemuda adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Mereka memiliki energi, kreativitas, dan semangat untuk membuat perubahan positif. Mari kita bersama-sama mendukung mereka untuk mencapai tujuan ini," pungkasnya.”