BAPERA, Ilmu Statistika Dan Teori Peluang

Salah satu Misi Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) adalah merancang, mengelola dan mengembangkan potensi kepemimpinan pemuda dengan menggunakan ilmu Statistika dan teori peluang.

BAPERA, Ilmu Statistika Dan Teori Peluang
BAPERA, Ilmu Statistika Dan Teori Peluang. Gambar: Pixabay.com

BaperaNews - Salah satu Misi Barisan Pemuda Nusantara (Bapera) adalah merancang, mengelola dan mengembangkan potensi kepemimpinan pemuda. 

Bicara kepemimpinan sangat erat terkait dengan politik, bicara politik secara lebih luas mendalam pastinya sangat berkaitan dengan Matematika. 

Secara pandangan umum masyarakat melihat dunia politik tidak jauh dari momentum Pilbup, Pilwalkot, Pilgub, pileg dan Pilpres semuanya menggunakan perhitungan matematika khususnya dalam ilmu turunannya yaitu (ilmu Statistika, Probabilitas (Peluang) dan Algoritma ). 

Fahd El Fouz A Rafiq sebagai Pencetus, pendiri dan Ketua Umum DPP Bapera ingin mengajak kepada seluruh pemuda memahami ilmu ini karena erat kaitannya dengan politik yaitu Matematika terapan (Ilmu Statistika, Probabilitas dan Algoritma Pemikiran). 

Dikutip dari seva.id, Setelah melalui berbagai peristiwa dan proses yang cukup panjang, pada Rabu, 17 April lalu, Pemilu Presiden dan Legislatif 2019 selesai diselenggarakan. Seluruh warga negara Indonesia, baik yang berada di Sabang maupun Marauke, setidaknya, sudah memberikan hak suaranya. 

Suara pemilih tersebut dikumpulkan dan dihitung bersama-sama dengan tahap hitung cepat atau yang lebih dikenal dengan quick count atau hitung cepat. 

Baca Juga: BAPERA Dukung Pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN)  Bersama Presiden Joko Widodo

Setiap lembaga yang terkait di dalam hitung cepat itu beramai-ramai menampilkan hasil perolehan suaranya masing-masing. Lantaran itu, tak sedikit masyarakat yang penasaran mengenal quick count dan bagaimana proses kerja hasil hitungan cepat tersebut. 

Dari hal tersebut ada quick count dan Exit pool, inilah salah ilmu matematika yang di gunakan dalam perhitungan suara, karena negara kita menggunakan sistem demokrasi suara rakyat suara tuhan maka dalam proses berpolitik di titik akhirnya harus menggunakan perhitungan seperti yang disebutkan diatas.  Inilah ilmu penting dan mahal yang akan dibagikan pada tulisan kali ini. 

Dikutip dari Wikipedia, Statistika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana cara merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, lalu menginterpretasikan, dan akhirnya mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang bersangkutan dengan suatu data. Istilah statistika berbeda dengan statistik. Statistika pada umumnya bekerja dengan memakai data numerik yang di mana adalah hasil cacahan maupun hasil pengkuran yang dilakukan dengan menggunakan data kategorik yang diklasifikasikan menurut sebuah kriteria tertentu. 

Statistika merupakan ilmu yang berkaitan dengan data. Statistik adalah data itu sendiri, informasinya, atau hasil penerapan algoritme statistika pada suatu data tersebut. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; inilah yang dinamakan statistika deskriptif. Informasi kemudian dicatat sekaligus dikumpulkan baik itu dalam bentuk informasi numerik maupun informasi kategorik yang disebut sebagai suatu pengamatan. Sebagian besar konsep dasar statistika memberi asumsi mengenai teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain sebagai berikut: populasi, sampel, unit sampel, probabilitas. 

Teori peluang adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan peluang, analisis fenomena acak. Objek utama teori peluang adalah variabel acak, proses stokastik, dan kejadian: abstraksi matematis non-deterministik peristiwa atau kuantitas terukur yang dapat berupa kejadian tunggal atau berkembang dari waktu ke waktu dalam mode tampaknya acak. Jika koin individu melemparkan atau gulungan dadu dianggap peristiwa acak, maka jika berkali-kali mengulangi urutan kejadian acak akan menunjukkan pola-pola tertentu, yang dapat dipelajari dan diprediksi. Dua hasil matematis representatif menggambarkan pola tersebut adalah hukum bilangan besar dan teorema limit pusat. 

Sebagai dasar matematika untuk statistik, teori peluang adalah penting untuk kegiatan manusia banyak yang melibatkan analisis kuantitatif set besar data. Metode teori peluang juga berlaku untuk deskripsi sistem yang kompleks diberikan pengetahuan hanya sebagian dari negara mereka, seperti dalam mekanika statistik. Sebuah penemuan besar fisika abad kedua puluh adalah sifat peluang fenomena fisik pada skala atom, dijelaskan dalam mekanika kuantum. 

Dalam kehidupan di dunia semua tidak terlepas dari waktu yang turunannya ada tahun, bulan, hari, jam, menit dan detik. Semuanya menggunakan matematika. Kita tidak bisa hindari itu. 

Ada beberapa statement dari seseorang  di media online maupun cetak, Politik itu bukan matematika, karena menurutnya yang secara kuantitas  belum tentu menang. Ini bukan persoalan menang kalah jika sudah dalam tahap itu bukan menggunakan statistika lagi tapi menggunakan ilmu probabilitas (Peluang). 

Baca Juga: Publik Indonesia Wajib Tahu, 9 Hal Penting Tentang BAPERA

Ada yang mengatakan dalam memperebutkan kursi legislatif yang pesertanya Ratusan memperebutkan hanya beberapa kursi dan yang perlu di garis bawahi adalah itu seperti bermain judi, karena yang bermodal besar, elektabilitas tinggi, popularitas yang tinggi belum tentu menang. Disinilah teori probabilitas (peluang) bermain. 

Pernah nonton Film 21 Kisah Mahasiswa Jenius Meraih Beasiswa Dengan Blackjack, Film ini  dibintangi Jim Sturgess dimulai. Film arahan sutradara  Robert Luketic yang dirilis 2008 ini gak sekedar mengisahkan kehidupan mahasiswa biasa. Tapi juga permainan gemilang Black Jack di Kasino Las Vegas yang menjadi kunci utamanya. 

Gimana ya seandainya seorang mahasiswa jenius yang udah jelas keterima di salah satu kampus bergengsi impiannya (Universitas Harvard), tiba-tiba terancam gak bisa kuliah gara-gara kendala ekonomi? 

Padahal segala cara sudah dilakukan mulai dari kerja sampingan, menabung hingga mengajukan beasiswa. Sayangnya, beasiswa itu terancam ditolak, lantaran mahasiswa jenius lainnya yang juga menginginkan beasiswa tersebut. Itulah yang dialami oleh Ben Campbell. 

Menurut Sang Rektor, Ben harus memiliki factor “X” yang membuatnya pantas mendapatkan beasiswa itu. Singkat cerita tempat judi di Las Vegas hampir di buat bangkrut karena kejeniusannya dalam memahami teori probabilitas (Peluang) hal ini pun pernah di ungkap oleh Mardigu Wowiek dalam channel YouTubenya dalam bermain kartu tersebut. 

Saya akan berikan satu contoh lagi, Terpilihnya Bapak  Joko Widodo dari wali kota hingga presiden yang saat ini sedang menjalani periode ke -2 adalah karena memiliki tim dan Pak de jokowi sebagai seorang politisi bisa dikatakan jenius. 

Dan kejeniusan Joko Widodo di tahun 2014 yang sukses  menjadi presiden RI menjadi obrolan orang dimana mana khususnya yang berkecimpung di dunia politik, kok bisa. Perjalanan singkatnya dari Walikota solo - Gubernur DKI Jakarta - hingga kursi Presiden RI. Yang bikin orang bingung lagi padahal beliau bukan anak Ketum Partai, bukan anak pejabat. Dan paling terpenting adalah dari semua keikutsertaannya dalam pemilihan baik walikota, gubernur hingga presiden belum pernah kalah. Ada yang mengatakan Faktor x yang dimiliki Jokowi dari total penduduk, 100 juta berbanding 1 orang. Jadi, jika di genapkan penduduk Indonesia berjumlah 300 juta orang, peluang kemungkinan ada orang seperti Bapak Ir. Joko Widodo adalah 3 orang. 

Dari kesimpulan diatas selain individunya yang jenius harus di dukung oleh tim yang pandai akan perhitungan tersebut. 

Sang pena bisa tulis disini, Fahd El Fouz A Rafiq punya kejeniusan tersebut, akan tetapi dari dua contoh diatas masing masing punya alur cerita yang berbeda. 

Fahd El Fouz A Rafiq memberikan ruang seluas luasnya bagi para pemuda untuk berproses di Barisan Pemuda Nusantara dan tulisan ini sangat jarang di bahas, padahal penghitungan itu adalah bagian dari Final akan hasil akhir proses pemilihan sistem demokrasi tersebut. Dan ilmu sangat penting untuk dipahami dan dimengerti. 

Baca Juga: Fahd A Rafiq Lantik Bapera dan Brigade Bapera Kota Medan

Penulis: ASW