Alasan Liz Truss Mundur Dari PM Inggris Usai 45 Hari Menjabat
Perdana Menteri (PM) Inggris Liz Truss mundur dari jabatannya yang baru menjabat selama 45 hari atau enam minggu. Berikut alasan Liz Truss mundur dari PM Inggris!
BaperaNews - Perdana Menteri Inggris Liz Truss mundur dari jabatannya hanya enam minggu atau 45 hari usai ia dilantik. Liz Truss membuat kebijakan pembatalan pemotongan pajak yang membuat pasar hancur padahal terjadi krisis dan kenaikan biaya hidup parah di Inggris.
Akibatnya, ia didesak mundur. Pada Kamis (20/10) Liz Truss menyampaikan, alasannya mundur karena merasa tidak bisa menjalankan mandat. “Saya mengakui, mengingat kondisi saya tidak bisa menjalankan mandat dari Partai Konservatif” tuturnya.
Liz Truss kemudian menyebut, ia mulai mendapat jabatan menjadi PM Inggris di kala ekonomi Inggris sangat tidak stabil, saat itu partainya memutuskan untuk memberi mandat padanya untuk bisa menyelesaikan masalah tersebut.
“Ekonomi pertumbuhan tinggi dan pajak rendah” lanjutnya.
Liz Truss mengaku sudah mengajukan surat pengunduran diri ke Raja Charles II, sedangkan pemilihan PM Inggris baru akan dilaksanakan satu minggu ke depan. Liz Truss menjadi PM Inggris dengan masa jabatan terpendek.
Baca Juga : Pangeran Harry Terancam Diasingkan Raja Charles III Dari Kerajaan
Liz Truss mendapat tekanan hebat dari partainya sendiri karena dianggap salah langkah dalam membuat kebijakan ekonomi. Sebelum menyatakan mundur secara resmi, kursi PM Inggris digoyang kencang akibat ketidakpastian pemungutan suara pada Rabu (19/10) yang kemudian berubah jadi kekacauan.
Anggota partai Konservatif berteriak saling memaki satu sama lain, beberapa mengklaim mereka telah dianiaya secara fisik. Salah satu anggota Partai Konservatif Simon Hoare memperingatkan Liz Truss sedang dalam bahaya.
Semua lapisan di partai Konservatif merasa pesimis atas kepemimpinan Liz Truss imbas dari kesalahan kebijakan ekonomi. Hal itu membuat Liz Truss dalam tekanan berat dan akhirnya memutuskan untuk mundur. Mundurnya Liz Truss membuat negara Inggris memiliki 3 PM dalam kurun waktu tidak lebih dari satu tahun.
Liz Truss berkuasa usai Boris Johnson mengundurkan diri pada Juli 2022 akibat terlibat banyak skandal. Liz Truss kemudian naik jadi Perdana Menteri Inggris, namun bukan dari pemilihan umum yang artinya dia tidak memiliki mandate dari seluruh rakyat Inggris.
Liz Truss sempat menolak mundur, ia menegaskan sikapnya ketika berdebat di House of Commons pekan lalu. Memang pergolakan politik Inggris yang terjadi beberapa waktu ini diduga akibat kebijakan ekonomi yang dibuat Liz Truss.
Inggris berusaha menjungkir balikkan program fiskal dengan meluncurkan dana 45 GBP atau Rp 786 Triliun untuk memotong pajak. Kebijakan itu dianggap tidak sesuai, namun Liz Truss tetap percaya kebijakannya bisa mengubah ekonomi Inggris dan menghentikannya dari stagnasi yang ternyata berujung kekacauan ekonomi dan krisis yang makin parah.
Baca Juga : Fakta Miris Saat Krisis Inggris: Jumlah Pekerja Seks Bertambah Demi Biaya Hidup