Tukang Parkir di Pangkal Pinang Nekat Maju jadi Bacaleg

Kisah inspiratif Ihsan, seorang tukang parkir di Pangkal Pinang yang berani maju sebagai calon legislator di Pemilu 2024.

Tukang Parkir di Pangkal Pinang Nekat Maju jadi Bacaleg
Tukang Parkir di Pangkal Pinang Nekat Maju jadi Bacaleg. Gambar : Kolase Dok. Bangkapos

BaperaNews - Seorang tukang parkir bernama Ihsan jadi sorotan di Kota Pangkal Pinang setelah memutuskan untuk maju sebagai calon legislatif (bacaleg) dalam pemilihan legislatif 2024. Ihsan, yang berusia 42 tahun, telah memasang baliho kampanye dengan wajahnya yang berukuran 1 x 2 meter di sebuah lampu merah di Kota Pangkal Pinang. 

Ihsan adalah bacaleg dari Partai Gelora yang akan bersaing dalam daerah pemilihan Kecamatan Rangkui. Profesinya yang saat ini tukang parkir memicu berbagai pertanyaan tentang kompetensi dan modal yang dimilikinya untuk berpartisipasi dalam pemilihan legislatif mendatang.

Pada Kamis, 12 Oktober 2023, Bangka Pos berkesempatan mewawancarai Ihsan dalam program podcast "Caleg Bicara." Dalam obrolan tersebut, Ihsan menceritakan motivasinya untuk ikut dalam Pemilu 2024.

Ihsan mengungkapkan bahwa minatnya dalam politik telah tumbuh sejak ia masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Di sekitar rumahnya, banyak orang sering berbicara tentang politik, dan hal ini memicu minatnya dalam isu-isu politik. Namun, karena usianya yang masih muda, pendidikan menjadi prioritas utama dalam hidupnya.

Namun, ketertarikan Ihsan pada politik muncul kembali ketika ia memasuki bangku SMA. Di usia remaja, ia mulai mendengarkan pembicaraan politik secara langsung, yang kemudian membawanya ke dunia politik.

Ihsan memahami bahwa politik adalah bagian penting dari kehidupan dan meyakini bahwa arah langkahnya dalam politik ditentukan oleh Allah. Setelah menyelesaikan SMA di SMA Negeri 3 Pangkal Pinang pada tahun 2000-an, Ihsan bekerja di sebuah penginapan di Kota Pangkal Pinang. Beberapa tahun kemudian, ia beralih ke pekerjaan sebagai sales untuk produk sepeda motor.

Selama bekerja, Ihsan terus memperdalam pemahaman politiknya. Akhirnya, Ihsan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan memulai karier sebagai tukang parkir. Profesi ini telah dijalaninya selama lebih dari delapan tahun, dan Ihsan merasa bersyukur.

Baca Juga : Caleg DPRD Kalimantan Selatan Jadikan Sajadah Alat Kampanye

Namun, panggilan hati Ihsan untuk berkontribusi lebih dalam dalam politik datang ketika partainya menawarkannya sebagai bacaleg dalam Pemilu 2024. Meskipun awalnya terkejut dan tidak memiliki niatan kuat untuk menjadi anggota DPRD karena menyadari konsekuensinya, Ihsan menerima tawaran tersebut sebagai bagian dari kewajiban sebagai kader partai.

Ihsan menyadari bahwa langkah ini mungkin akan menarik perhatian dari berbagai pihak. Terlebih lagi, sebagai tukang parkir, ia dianggap memiliki profesi yang tidak sebanding dengan harapan masyarakat dari seorang calon legislatif.

Namun, Ihsan tak terlalu memikirkan pandangan tersebut. Baginya, niatnya untuk maju dalam politik adalah panggilan jiwa dan ibadah untuk melayani masyarakat dengan cakupan yang lebih luas. Ihsan merasa yakin bahwa segala sesuatu ditentukan oleh Allah, dan apapun hasilnya, ia akan menerimanya dengan lapang dada.

Ketika ditanyai tentang strategi dan modal untuk pemilihan 2024, Ihsan menjawab dengan tawa dan diplomasi. Ia menyebut dirinya sebagai "caleg moderat" dengan modal dengkul dan urat. Baginya, yang terpenting adalah berbuat nyata untuk masyarakat.

Meski terdaftar sebagai bacaleg, kehidupan sehari-hari Ihsan tidak berubah. Ia tetap menjalani aktivitas sebagai tukang parkir seperti biasa. Untuk duduk di kursi dewan, Ihsan berjanji tidak akan meninggalkan profesinya sebagai tukang parkir. 

Baca Juga : Diduga Hina Caleg DPD Aceh, TikToker Ditangkap Polisi