Soal Debat Cawapres Dihapus, Grace Natalie: Itu Usulan Dari Paslon Nomor 1

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengungkapkan bahwa inisiatif tersebut pertama kali diajukan oleh tim pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

Soal Debat Cawapres Dihapus, Grace Natalie: Itu Usulan Dari Paslon Nomor 1
Debat Cawapres Pilpres 2024: Grace Natalie Tegaskan Usulan Peniadaan oleh Tim Paslon Nomor 1. Gambar : Dok. alinea

BaperaNews – Terkait isu peniadaan debat calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilu 2024, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, mengungkapkan bahwa inisiatif tersebut pertama kali diajukan oleh tim pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin). Grace menyanggah narasi yang beredar bahwa peniadaan debat ini diusulkan untuk menguntungkan Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 2 yang didukung PSI.

Dalam pernyataannya, Grace menekankan bahwa isu peniadaan debat cawapres tidak harus dikaitkan dengan kepentingan Gibran. "Ini framing yang langsung dimainkan, padahal ini ada prosesnya, diskusi di antara KPU dan dengan pasangan semua calon," ujar Grace. Ia mengklarifikasi bahwa minutes of meeting dari pertemuan tersebut menunjukkan bahwa usulan peniadaan debat cawapres pertama kali muncul dari tim paslon nomor 1.

Baca Juga:  Prabowo: Tim Kampanye Saya Adalah Tim Kampanye Pak Jokowi

Grace Natalie mengajak semua pihak untuk melakukan verifikasi data dan tidak mudah terpengaruh oleh framing negatif yang berkembang. Menurutnya, penting bagi semua pihak, termasuk media, untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dengan meminta KPU untuk membuka isi rapat.

Kaesang Pangarep, Ketua Umum PSI dan adik dari Gibran, juga menyuarakan dukungannya untuk adanya debat cawapres tunggal dalam Pilpres 2024. Kaesang berpendapat bahwa kehadiran debat cawapres akan memungkinkan masyarakat untuk menilai kualitas seluruh calon wakil presiden secara langsung. "Kalau sekarang calon wakil presiden tetap didampingi oleh calon presidennya, tapi menurut saya agak sedikit kurang untuk melihat kualitasnya," katanya.

Kontroversi ini muncul di tengah persiapan Pilpres 2024 yang semakin memanas. Isu seputar format dan penyelenggaraan debat capres/cawapres menjadi topik penting karena debat dianggap sebagai sarana untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang visi, misi, dan kapabilitas calon pemimpin nasional.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah merencanakan lima sesi debat capres/cawapres selama masa kampanye Pilpres 2024, dengan tema yang beragam, mencakup hukum, HAM, ekonomi, pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, hingga teknologi informasi. Anggota KPU RI, Idham Holik, menyatakan bahwa debat capres akan berlangsung tiga kali dan debat antar-cawapres sebanyak dua kali, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 Pasal 50 ayat (1).

Penegasan dari Grace Natalie ini membuka perspektif baru terhadap narasi yang berkembang di masyarakat terkait dengan debat cawapres di Pilpres 2024. Isu ini menjadi penting karena menyangkut transparansi dan kesetaraan dalam proses demokrasi, terutama dalam memberikan informasi yang akurat kepada publik tentang para calon pemimpin nasional.

Baca Juga: Janji Prabowo Jika Terpilih Jadi Presiden: Makan Siang-Sekolah Gratis