Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, 2 Orang Meninggal

Pesawat TNI AU Super Tucano menabrak tebing di Gunung Bromo. Baca selengkapnya di sini!

Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, 2 Orang Meninggal
Pesawat TNI AU Jatuh di Pasuruan, 2 Orang Meninggal. Gambar : Viva/Dok. Uki Rama

BaperaNews - Dua pesawat tempur TNI AU jenis Super Tucano mengalami kecelakaan di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, Jawa Timur, pada Kamis, (16/11). Insiden ini menewaskan dua pilot, menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pesawat yang terlibat dalam kecelakaan ini memiliki nomor ekor TT-3103 dan TT-3111.

Peristiwa ini menjadi sorotan utama di berbagai media sosial dengan video yang memperlihatkan salah satu pesawat dengan nomor ekor TT-3103.

Menurut keterangan Kolonel Inf Rendra Dwi Ardhani dari Kapendam V/Brawijaya, pesawat tersebut beroperasi dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Irsya Priyongko, seorang jurnalis Transmedia di Pasuruan, melaporkan bahwa pesawat tersebut menabrak tebing, sebuah informasi yang didukung oleh kesaksian warga setempat.

"Kebetulan di daerah situ banyak tebing. Dan kebetulan banyak warga yang melihat ada pesawat yang menabrak tebing," ujar Irsya.

Sementara itu, Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, saat dihubungi mengaku belum mendapatkan informasi detail mengenai kejadian ini.

Baca Juga: Remaja 16 Tahun Minta Kompensasi Rp 170 juta dari Ibu Kandung Setelah Kecelakaan

"Saya belum tahu, belum tahu," kata Agung. Upaya untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat dan penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan oleh pihak kepolisian.

Pesawat Super Tucano merupakan pesawat tempur taktis buatan Brazil yang dirancang khusus untuk operasi antigerilya (counter insurgency). Pesawat ini juga dilengkapi dengan kemampuan pengendalian udara depan (forward air control), dukungan udara dekat (close air support), serta fungsi pengawasan udara (air surveillance).

Kronologi jatuhnya pesawat TNI AU Super Tucano ini mendapat perhatian khusus dari berbagai kalangan, termasuk analis penerbangan dan militer. Penyebab pasti kecelakaan tersebut masih dalam penyelidikan, namun spekulasi awal menunjukkan kemungkinan faktor teknis atau kesalahan pilot.

Kejadian ini mengingatkan akan pentingnya keselamatan penerbangan dalam operasi militer. Pihak TNI AU dan instansi terkait diharapkan segera mengambil langkah-langkah konkrit untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa di masa depan.

Kepergian para pilot yang gugur dalam tugas ini mengundang belasungkawa dari berbagai pihak. Mereka dihormati atas dedikasi dan pengorbanannya bagi negara. 

Baca Juga: Kecelakaan Mobil Pameran di Dalam Mall Paragon Semarang Gegerkan Pengunjung