Perusahaan di China Buat Mesin Pendonor Sperma, Harganya Rp91 Juta
China memperkenalkan mesin donasi sperma canggih seharga Rp91 juta. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Faktor kenyamanan menjadi kendala serius bagi para donor sperma dalam memberikan sumbangannya. Mengakui permasalahan tersebut, sebuah perusahaan di China menciptakan Mesin Penyumbang Sperma dengan berbagai fitur uniknya.
Alat ini tidak hanya menawarkan kenyamanan, tetapi juga solusi untuk mengatasi keengganan para pria untuk mendonorkan sperma mereka.
Mesin Pendonor Sperma yang baru diluncurkan oleh The Jiangsu Sanwe Medical Science and Tech Center di China menarik perhatian dengan harga sekitar Rp91 juta.
Alat ini berbentuk mesin dengan corong khusus untuk pendonoran sperma, menghadirkan solusi bagi mereka yang mungkin merasa tidak nyaman dengan metode tradisional.
Satu keunggulan utama dari mesin ini adalah kemampuannya untuk diatur tingginya sesuai dengan kenyamanan dan kebutuhan pendonor. Selain itu, gerakannya pun dapat disesuaikan sesuai dengan keinginan pendonor, menciptakan pengalaman donor sperma yang lebih personal dan terkontrol.
Baca Juga: Ingin Punya Keturunan, Wanita Ini Rela Pakai Sperma Mendiang Suami
Bagi pendonor yang sulit terangsang, Mesin Pendonor Sperma ini menyediakan layar kecil di bagian atasnya. Layar tersebut dirancang untuk menstimulasi pendonor selama proses pendonoran, memberikan suasana yang lebih nyaman dan alami.
Pencipta alat ini, Din Guijiang, menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah mengatasi keengganan para pria untuk mendonorkan sperma mereka, terutama karena ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan saat pengumpulan sperma di rumah sakit.
"Rumah sakit umumnya menggunakan masturbasi sebagai metode pengumpulan sperma tanpa memberikan tempat maupun peralatan," ungkap Din Guijiang.
Mesin ini diharapkan dapat memberikan pengalaman yang lebih terkontrol dan intim bagi para pendonor.
Mesin Pendonor Sperma buatan China ini telah mencapai penerimaan global yang signifikan. Diluncurkan pertama kali pada tahun 2014, alat ini berhasil menembus pasar internasional, termasuk Amerika Serikat, Jerman, Rusia, dan Prancis.
Hingga saat ini, perusahaan tersebut mencatat penjualan sekitar 10 ribu unit setiap tahunnya.
Saat ini, China menghadapi masalah kelangkaan donor sperma, dan pada tahun 2015, dua klinik di China bahkan menawarkan hadiah seharga iPhone 6s sebagai insentif bagi para pendonor sperma yang bersedia mendonorkan sumbangannya.
Baca Juga: Viral Kisah Adik di Makassar Rela Donor Ginjal ke Kakak Kandung