Pengusaha Hotel Mengaku Tak Untung Meski Tarif Karantina Capai 21 Juta

Beberapa pengusaha hotel di Indonesia mengaku tak untung meskipun tarif karantina yang didapat untuk paket 10 hari mencapai 21 juta. Berikut Info Selengkapnya !

Pengusaha Hotel Mengaku Tak Untung Meski Tarif Karantina Capai 21 Juta
Pengusaha hotel mengaku tarif karantina mandiri di hotel sama sekali tidak menguntungkan secara bisnis karena jauh di bawah standar tarif yang ada. Ilustrasi. Gambar : ANTARA FOTO/ Dok. Fauzan

BaperaNews - PHRI (Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia) menyatakan biaya karantina mandiri di hotel sama sekali tidak memberi keuntungan secara bisnis untuk pihak hotel karena biayanya jauh di bawah harga standar yang ada.

Menurut Sekjen PHRI Maulana Husran, biaya maksimal karantina mandiri di hotel memang Rp 7,2 juta untuk hotel bintang 2 dan maksimal Rp 21 juta untuk hotel dengan kategori mewah (luxury), tapi itu kan untuk paket 10 hari.

“Tidak menguntungkan, sama sekali tidak ada untung bagi pihak hotel, harganya jauh lebih murah. Ini kan harga paket, seolah mahal padahal murah banget itu untuk 10 hari. Coba saja kalau menginap di hotel yang bintang 3 saja satu hari sudah 1,5 juta kalau 10 hari berapa. Ini di hotel mewah Cuma 21 juta untuk 10 hari. Beda jauh harganya dibanding pendapatan yang bisa didapat hotel per harinya” kata Maulana Rabu, 22/12/2021.

Maulana menuturkan selain menginap, biaya 10 hari itu sudah termasuk makan untuk 3 kali sehari dan layanan laundry untuk lima potong pakaian per hari. “Bayangkan habis berapa kalau nginep sehari di hotel ditambah makan 3 kali sehari dan laundry, ini murah ini, makanan di karantina juga lengkap karena paket, ada lauk sayur dan semuanya, coba pikir” lanjut Maulana.

Tak hanya itu, Maulana juga menyebut ada fasilitas lain yakni biaya transport dari Bandara ke hotel, biaya tenaga kesehatan, biaya keamanan dan 2 kali tes PCR yang jika dihitung tes PCR saja sudah Rp 1,3 juta. Jelas memang biayanya di bawah standar menginap serta fasilitas hotel pada umumnya dimana dengan biaya Rp 7 – 21 juta sudah mendapat fasilitas sangat lengkap.

“Hotel mewah itu ya yang luxury per paket kalau harga kamar per malam hanya Rp 1 juta, itu sudah makan dan laundry, jadi jelas itu di bawah biaya normal, jauh itu dari tarif hotel umum” kata Maulana.

Maulana juga menjelaskan adanya perbedaan biaya karantina per hotel selain dari kelas hotel dari perbedaan biaya transportasi antara Bandara ke Hotel ada yang memakai taksi eksekutif yang lebih tinggi biayanya.

“Jadi transportnya juga khusus, ini kan aturan dan perintah pemerintah, jadi agar dipastikan mereka tidak lari kemana-mana, harus karantina, itu sudah SOP pemerintah” tutup Maulana.

Sebagai informasi, masyarakat yang baru kembali dari luar negeri bisa memesan hotel untuk karantina mandiri dengan mengunjungi laman https://quarantinehotelsjakarta.com dan memilih jenis kamar dan biaya sesuai kemampuannya.