Media Turki Tertarik pada Pidato Prabowo yang Beri Dukungan untuk Palestina

Pidato Prabowo Subianto dalam pelantikan presiden soal dukungan untuk kemerdekaan Palestina mendapat sorotan media Turki.

Media Turki Tertarik pada Pidato Prabowo yang Beri Dukungan untuk Palestina
Media Turki Tertarik pada Pidato Prabowo yang Beri Dukungan untuk Palestina. Gambar : Dok. citrasumsel.com

BaperaNews - Prabowo Subianto resmi dilantik sebagai Presiden Indonesia kedelapan pada Minggu (20/10/2024).

Dalam pidato pelantikannya, Prabowo menarik perhatian media internasional, termasuk media Turki, terutama saat menegaskan kembali komitmen Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.

Ia mengaitkan dukungan ini dengan sejarah penindasan yang pernah dialami bangsa Indonesia selama masa kolonial.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan bahwa pengalaman pahit Indonesia di masa penjajahan membentuk prinsip solidaritas terhadap negara-negara tertindas, termasuk Palestina.

Prabowo mengingat kembali masa-masa di mana Indonesia dianggap lebih rendah dari anjing selama penjajahan Belanda.

"Kita dulu dianggap lebih rendah dari anjing. Itulah mengapa kita memiliki prinsip solidaritas. Kita harus membela yang tertindas, dan itulah alasan mengapa kita mendukung kemerdekaan Palestina," ujar Prabowo di hadapan anggota parlemen.

Pernyataan ini mengacu pada kenangan Prabowo ketika bertugas di militer pada tahun 1978. Ia menggambarkan pengalamannya saat melihat sebuah papan di kawasan Manggarai bertuliskan dalam bahasa Belanda "honden en inlander verboden" yang berarti "anjing dan pribumi dilarang masuk."

Pengalaman tersebut meninggalkan kesan mendalam pada Prabowo, yang memperkuat tekadnya untuk membela mereka yang tertindas, termasuk rakyat Palestina.

Selain mengenang sejarah kelam Indonesia di bawah kolonialisme, Prabowo secara tegas menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina menuju kemerdekaan.

Dukungan ini tidak hanya dalam bentuk solidaritas politik, tetapi juga aksi konkret. Prabowo menegaskan kesiapan Indonesia untuk memberikan lebih banyak bantuan, termasuk logistik dan medis, serta mengevakuasi korban perang yang terluka, khususnya anak-anak yang mengalami trauma akibat konflik.

"Kami akan menyiapkan semua rumah sakit, termasuk rumah sakit militer, untuk membantu saudara-saudara kita yang menjadi korban perang yang tidak adil ini," tegas Prabowo.

Baca Juga : Ketua MPR Minta Prabowo-Gibran Wujudkan Perdamaian Kemerdekaan Palestina

Ia menambahkan bahwa Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) untuk mengirim tenaga medis guna merawat warga Palestina yang terluka.

Prabowo juga menyoroti pentingnya kerja sama Indonesia dengan negara-negara lain dalam upaya kemanusiaan.

Meski Indonesia menjalin persahabatan dengan banyak negara, Prabowo menegaskan bahwa hal tersebut tidak berarti Indonesia akan menutup mata terhadap kolonialisme yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia. 

Palestina adalah salah satu contoh yang disebutkan oleh Prabowo, mengaitkan perjuangan rakyat Palestina dengan perjuangan Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari kolonialisme.

Melalui kerja sama dengan UEA, Indonesia berkomitmen mengirim bantuan medis sebagai bentuk nyata dukungan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina.

Prabowo menyatakan bahwa rumah sakit di Indonesia, termasuk rumah sakit militer, akan siap untuk merawat para korban perang, terutama anak-anak yang mengalami trauma.

Pidato Prabowo Subianto tentang dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina mendapat sorotan luas dari media Turki.

Media seperti Anadolu menyoroti bagian pidato di mana Prabowo mengingat pengalaman pahit masa kolonial, yang ia kaitkan dengan perjuangan rakyat Palestina saat ini. 

Penyebutan istilah "anjing dan pribumi" dalam pidato tersebut menarik perhatian, menggambarkan seberapa dalam pengaruh masa lalu kolonial terhadap pandangan Prabowo mengenai solidaritas dengan bangsa-bangsa yang tertindas.

Media Turki juga mencatat bahwa dukungan Indonesia terhadap Palestina bukanlah hal baru, melainkan kelanjutan dari kebijakan luar negeri yang telah lama dijalankan oleh Indonesia.

Namun, pidato Prabowo dianggap memberikan nuansa baru dengan mengaitkan sejarah perjuangan Indonesia dengan kondisi yang dihadapi Palestina saat ini.

Baca Juga : Resmi Jadi Presiden, Prabowo Subianto: Indonesia Harus Swasembada Pangan dalam Waktu Sesingkat-singkatnya