Pakar Keamanan FIFA Sebut Indonesia Bisa Jamin Keselamatan Pemain Bahrain
Pakar keamanan FIFA, Nugroho Setiawan, menegaskan bahwa Indonesia mampu menjamin keselamatan Timnas Bahrain dalam rangkaian Kualifikasi Piala Dunia 2026.
BaperaNews - Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan penting saat menjamu Timnas Bahrain dalam rangkaian Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertandingan yang dijadwalkan berlangsung pada Maret mendatang di Jakarta menjadi sorotan, terutama terkait keamanan pemain Bahrain.
Pakar keamanan FIFA, Nugroho Setiawan, menegaskan bahwa Indonesia mampu menjamin keselamatan tim tamu, dengan catatan semua pihak terkait bekerja sama dengan serius.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Bahrain (FA Bahrain) mengajukan permohonan kepada FIFA dan AFC untuk memindahkan laga Indonesia vs Bahrain ke lokasi netral.
Permintaan ini muncul setelah adanya dugaan ancaman melalui komentar di media sosial yang ditujukan kepada pemain Bahrain serta serangan siber terhadap laman resmi federasi tersebut. Dugaan ancaman ini terjadi setelah pertandingan antara Bahrain melawan Indonesia beberapa waktu lalu.
Menanggapi permintaan tersebut, PSSI menyatakan kesiapannya untuk menjaga keamanan pemain Bahrain selama berada di Indonesia.
PSSI juga telah bersurat kepada AFC untuk memastikan bahwa pertandingan tetap berlangsung di Jakarta, sambil menjamin keamanan dan kenyamanan seluruh pihak yang terlibat.
Nugroho Setiawan, yang memiliki lisensi keamanan dari FIFA, menegaskan bahwa Indonesia sangat mampu memberikan jaminan keamanan. "Seharusnya sangat bisa. Tinggal keseriusan semua stakeholder keamanan," ujarnya pada Kamis (17/10).
Nugroho menekankan pentingnya PSSI untuk serius berkoordinasi dengan Kepolisian dan instansi terkait guna memastikan keamanan di seluruh aspek pertandingan.
Kerja sama ini, menurut Nugroho, sangat penting, terutama jika ada kehadiran VVIP dalam pertandingan. Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi keamanan untuk kepentingan oknum tertentu atas nama VVIP.
Baca Juga : Bahrain Akan Disanksi FIFA Jika Absen Lawan Timnas Indonesia
Koordinasi awal dengan semua pihak terkait dinilai kunci dalam menciptakan kondisi aman bagi tim Bahrain.
Nugroho Setiawan, mantan Security Officer PSSI dari 2008 hingga 2020, menyatakan bahwa pengamanan harus mencakup seluruh pergerakan tim Bahrain sejak kedatangan hingga kepulangan.
"Bukakan jalannya, dan teruskan oleh tiers di bawahnya," tegasnya. Pengamanan ini harus meliputi jalur pergerakan tim, tempat akomodasi, dan lokasi latihan.
Selain itu, Nugroho menekankan pentingnya pengamanan yang dilakukan secara elegan tanpa penggunaan kendaraan taktis seperti Barakuda. "Ini sepak bola, bukan perang," ungkapnya.
Ia juga menyatakan bahwa biaya tinggi yang mungkin diperlukan untuk pengamanan ini sepadan dengan menjaga reputasi Indonesia di mata internasional.
Salah satu masalah yang mencuat setelah laga Bahrain vs Indonesia sebelumnya adalah jejak digital negatif yang ditinggalkan warganet Indonesia di akun media sosial pemain dan federasi Bahrain.
Nugroho meminta PSSI lebih proaktif dalam mengedukasi netizen agar tidak meninggalkan komentar yang merusak citra Indonesia.
"PSSI juga harus bicara dengan mereka," ujar Nugroho, mengacu pada pentingnya mendidik suporter untuk menjunjung tinggi budaya santun khas Indonesia.
Menurutnya, PSSI sudah memiliki departemen khusus yang menangani suporter, dan hal ini harus dimaksimalkan. Nugroho juga menyarankan kerja sama dengan Kepolisian yang memiliki prosedur menangani radikalisme di kalangan suporter.
Nugroho mengingatkan bahwa tekanan dan balas dendam tidak akan menyelesaikan masalah, terutama dalam sepak bola di mana kemenangan dan kekalahan adalah hal yang wajar.
"Tekanan dan balas dendam tidak menyelesaikan masalah, ini sepak bola; biasa menang dan kalah," tutupnya.
Baca Juga : Alasan Keamanan, Bahrain Minta Laga Lawan Timnas Dipindah Dari Indonesia, Begini Kata PSSI