Ranny Fahd A Rafiq Singgung Perjuangan Senyap yang Melampaui Batas para Pekerja Migran Indonesia

Ranny Fahd A Rafiq soroti perjuangan pekerja migran Indonesia, tantangan, eksploitasi, serta solusi perlindungan dan kesejahteraan bagi pahlawan devisa.

Ranny Fahd A Rafiq Singgung Perjuangan Senyap yang Melampaui Batas para Pekerja Migran Indonesia
Ranny Fahd A Rafiq Singgung Perjuangan Senyap yang Melampaui Batas para Pekerja Migran Indonesia. Gambar : Istimewa

BaperaNews - Jeritan para pekerja migran Indonesia (TKI) telah menggema hingga ke gedung parlemen. Keringat dan air mata mereka terus mengalir. Pemerintah Indonesia tidak bisa melarang warganya yang ingin merantau untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Ini adalah kisah tentang ketahanan dan keberanian. Pemerintah berusaha melindungi warga negara melalui diplomasi, mendukung perjuangan para pahlawan devisa ini.

Di jalanan ibu kota yang remang-remang, mimpi akan kehidupan yang lebih baik sering kali diwujudkan dalam bentuk koper. Bagi banyak warga Indonesia, janji pekerjaan yang stabil dan masa depan cerah terletak di luar negeri. Namun, perjalanan dari impian menuju kenyataan penuh dengan tantangan. Sebagian besar pekerja migran belum memahami sepenuhnya tantangan yang akan mereka hadapi, kata Ranny Fahd A Rafiq dalam wawancara di Jakarta pada Jumat, (18/10).

Ranny menjelaskan bahwa Indonesia adalah negeri dengan budaya kaya dan sejarah yang panjang. Setiap tahun, ribuan warganya meninggalkan keluarga mereka untuk bekerja di luar negeri, terutama di negara-negara seperti Malaysia, Arab Saudi, dan Singapura. Para pekerja migran ini menjadi tulang punggung banyak industri, mulai dari pekerjaan rumah tangga hingga konstruksi. Namun, kisah perjuangan mereka sering kali terabaikan dan hanya viral ketika mereka akhirnya bersuara di hadapan publik, jelasnya dengan nada prihatin.

Banyak pekerja migran Indonesia memutuskan untuk pergi demi alasan ekonomi. Terbatasnya kesempatan kerja di dalam negeri dan rendahnya upah mendorong mereka untuk mencari penghasilan yang lebih baik di luar negeri. Kiriman uang dari para pekerja ini sangat penting untuk menopang perekonomian lokal, memenuhi kebutuhan pendidikan, layanan kesehatan, serta kebutuhan sehari-hari keluarga mereka. Uang ini juga berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, tambah Ranny..

Baca Juga : Ranny Fahd A Rafiq : Negara Harus Fokus Pada Kesehatan Mental dan Menekan Angka Bunuh Diri di Indonesia

Namun, tidak semua impian dapat terwujud sesuai harapan. Perjalanan mereka tidak lepas dari risiko. Banyak pekerja menghadapi kondisi yang eksploitatif, seperti upah yang tidak dibayar, jam kerja berlebihan, dan bahkan kekerasan fisik. Kurangnya perlindungan hukum dan kendala bahasa membuat mereka rentan terhadap perlakuan buruk. Beberapa pekerja bahkan terjebak dalam situasi yang mirip dengan perbudakan modern, ungkapnya dengan nada sedih.

Ranny menceritakan kisah Siti, seorang pekerja rumah tangga di Malaysia. Seperti banyak pekerja migran lainnya, Siti pergi ke luar negeri dengan harapan bisa menghidupi keluarganya. Namun, setelah tiba di Malaysia, paspornya disita oleh majikannya dan ia dipaksa bekerja berjam-jam tanpa bayaran. Terisolasi dan tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa lokal, penderitaan Siti tidak diketahui selama berbulan-bulan hingga akhirnya ia berhasil menghubungi LSM setempat untuk meminta bantuan, kata Ranny dengan nada geram.

Ranny juga menyoroti peran agen perekrutan dalam proses migrasi. Banyak agen yang memanfaatkan situasi dengan mengenakan biaya yang sangat tinggi, sehingga para pekerja terlilit utang bahkan sebelum mereka berangkat. Dalam beberapa kasus, pekerja diberikan informasi yang salah mengenai pekerjaan yang akan mereka lakukan, yang akhirnya menyebabkan eksploitasi lebih lanjut.

Terlepas dari tantangan tersebut, ada upaya berkelanjutan untuk memperbaiki situasi pekerja migran Indonesia. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah penting, seperti menegosiasikan perjanjian bilateral dengan negara tujuan dan memberikan pelatihan pra-keberangkatan bagi pekerja. LSM dan aktivis juga terus mengadvokasi hak-hak para migran, menyediakan bantuan hukum dan jaringan dukungan bagi mereka yang mengalami kesulitan, jelas Ranny.

Meskipun jalan menuju reformasi masih panjang, ada tanda-tanda kemajuan. Kisah-kisah tentang intervensi dan penyelamatan yang berhasil memberikan secercah harapan. Selain itu, meningkatnya kesadaran dan perhatian internasional terhadap nasib pekerja migran mendorong langkah-langkah untuk memastikan hak dan martabat para pekerja dilindungi.

Kisah para pekerja migran Indonesia adalah tentang ketahanan dan keberanian. Mereka adalah bukti dari usaha keras yang dilakukan individu demi kehidupan yang lebih baik bagi diri mereka dan orang-orang yang mereka cintai. Di tengah isu migrasi dan hak-hak pekerja yang terus menjadi sorotan dunia, kisah-kisah ini menjadi pengingat tentang kekuatan manusia dalam menghadapi kesulitan.

Namun, di sisi lain, negara juga wajib memberikan keadilan sosial dan kesejahteraan kepada seluruh rakyatnya. Saya yakin, jika Indonesia makmur secara utuh dari Sabang sampai Merauke, minat untuk bekerja sebagai buruh migran akan berkurang. Pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan untuk mencapai kesejahteraan rakyat di masa depan, tutup Ranny.

Baca Juga : Ranny Fahd A Rafiq: Saya Berada di DPR Untuk Selamatkan Banyak Nyawa Masyarakat Indonesia, Ini Pointnya!

Penulis : ASW