Pelajar SMA di India Bunuh Diri Saat Persiapan Ujian Masuk Kedokteran
Seorang siswi SMA di India bunuh diri diduga akibat stres berat menjelang ujian masuk Fakultas Kedokteran yang sulit.
BaperaNews - Tuntutan dan tekanan di dunia pendidikan tidak jarang membuat peserta didik stres sebagaimana yang terjadi pada seorang siswi SMA asal India.
Richa Sinha (16) ditemukan tewas gantung diri di kamar losmen tempatnya menginap tepatnya di Vigyan Nagar, distrik Rajasthan, India.
Korban pelajar SMA bunuh diri diduga stres berat usai mempersiapkan ujian nasional masuk ke Fakultas Kedokteran India atau dikenal dengan NEET (National Eligibility Entrance Test). Richa ditemukan dalam kondisi tewas di bilik kamarnya pada hari Selasa malam (12/9).
Kepolisian Vigyan Nagar mendapat laporan peristiwa gantung diri pada 10.30 malam. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit swasta untuk mendapat upaya penyelamatan namun nyawanya tak bisa dipertahankan.
Richa ialah murid kelas 2 SMA dari Ranchi, Jharkhand yang telah mendaftar ke lembaga bimbingan belajar untuk persiapan kuliah. Richa merantai sejak awal tahun 2023.
Polisi tidak menemukan pesan atau catatan sebelum korban gantung diri. Meski dugaan awal pelajar SMA bunuh diri karena stres persiapan ujian nasional masuk Fakultas Kedokteran, polisi masih melakukan penyelidikan lanjutan jika mungkin ada sebab atau orang lain yang berperan.
Baca Juga : Dokter Residen Bunuh Diri Usai Kerja Lembur 207 Jam
NETT di India terkenal sulit. Tidak hanya Richa yang bunuh diri. Sebelumnya pada tahun 2022 ada 15 pelajar SMA bunuh diri juga ketika sedang mempersiapkan ujian nasional masuk Fakultas Kedokteran.
NETT sendiri ialah ujian yang dilaksanakan pemerintah India secara serentak untuk seluruh pelajar India yang ingin melanjutkan kuliah ke S1 Kedokteran.
Mereka yang lolos bisa sekolah kedokteran di perguruan tinggi manapun di India sesuai pilihannya. Ujian ini ialah salah satu ujian dengan pendaftar terbesar.
Menjadi dokter ialah salah satu pekerjaan impian di India namun dalam prosesnya tidak sedikit yang merasa tertekan terlebih jika pekerjaan dokter itu mungkin bukan dari keinginannya sendiri atau di luar kemampuannya.
Kasus bunuh diri pelajar karena tekanan pendidikan sejatinya menjadi pembelajaran bagi orang tua dan guru. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih membantu siswa menentukan jurusan pendidikan lanjutannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Selain itu, ini juga mendorong kita untuk menghindari memberikan tuntutan tertentu kepada anak jika mereka belum siap, sehingga mereka dapat bebas mengejar karir berdasarkan keterampilan mereka sendiri.
Baca Juga : Sederet Fakta Kasus Bullying Dokter Senior ke Junior