Depok dan Cilegon Jadi Kota Paling Rendah Toleransi di Indonesia
SETARA Institute merilis daftar peringkat kota dengan sifat toleransi di Indonesia. Depok dan Cilegon menjadi kota paling rendah toleransi di Indonesia.
BaperaNews - SETARA Institute merilis daftar peringkat kota dengan sifat toleransi di Indonesia. Berdasarkan ukuran IKT (Indeks Kota Toleran) 2022, Cilegon jadi kota paling rendah toleransi. Artinya, warga Cilegon paling tidak toleran dengan sesamanya seIndonesia.
Skor IKR Cilegon sebesar 3,2 dari rentang 1-7. Cilegon Berada di posisi 94. Sementara Depok skornya 3,6 di posisi 93. Ketua Pengurus SETARA Institute Ismail Hasani menjelaskan kenapa Cilegon mendapat skor paling buruk, ia menyebut Cilegon mendapat 3 nilai rendah di 4 variabel nilai yang ditetapkan.
“Pertama dari sisi tindakan pemerintahannya yang membuat kota paling rendah toleransi, mereka sepakat dengan masyarakat yang melakukan aspirasi politik intoleran seperti melarang membangun tempat ibadah, dari situ tindakan pemerintahannya sudah nol nilainya” tutur Ismail pada Minggu (9/4).
Kemudian dari sisi kebijakan, Pemkot Cilegon masih bekerja berdasarkan SE 1975 yang melarang mendirikan gereja di wilayahnya, padahal SE tersebut berisi instruksi untuk kota Serang.
“Artinya Pemkot Cilegon masih berpedoman pada dasar hukum yang diskriminatif” lanjutnya.
Selanjutnya di variabel ketiga tentang masyarakatnya juga turut membuat kota paling rendah toleransi. Cilegon memiliki representasi sebagai masyarakat yang tidak toleran, sehingga otomatis angka indeksnya terbawah.
“Dengan tiga variabel tersebut yang masih saja bermasalah sampai sekarang, peneliti menyimpulkan memberi skor yang bahkan lebih rendah dari tahun lalu” jelasnya. Untuk kota Depok, secara skor tidak naik dari tahun sebelumnya, Cilegon lah yang menurun nilainya di dua posisi.
Baca Juga : Viral Video Pria Bubarkan Ibadah di Gereja Lampung
Daftar 10 Kota Paling Rendah Toleransi Versi SETARA Institute
- 85 : Prabumulih dengan skor 4,5
- 86 : Lhokseumawe dengan skor 4,9
- 87 : Pariaman dengan skor 4,4
- 88 : Medan dengan skor 4.4
- 89 : Banda Aceh dengan skor 4.3
- 90 : Mataram dengan skor 4,3
- 91 : Sabang dengan skor 4,2
- 92 : Padang dengan skor 4,0
- 93 : Depok dengan skor 3,6
- 94 : Cilegon dengan skor 3,2
Masyarakat dan Pemerintah Diminta Berbenah
Direktur Eksekutif SETARA Institute Haili Hasan menyebut Cilegon dan Depok tidak punya kepemimpinan toleransi, terutama di sisi politik dan birokratik.
“Dinamika masyarakat sipil disana tidak punya kontribusi untuk perbaikan praktik toleransi di kota itu belum terbentuk. Sepanjang tahun 2022 di Cilegon juga banyak kasus intoleransi” ungkap Haili.
“Misalnya kasus larangan pembuatan gereja HKBP Maranatha oleh Pemkot Cilegon sampai masyarakat Kristen harus jalan kaki 50 km untuk bisa pergi ke gereja di Serang. Seharusnya dilakukan jaminan kesetaraan untuk seluruh warga negara terutama bagi minoritas agar bisa menikmati kebebasan beragama dan hak atas ibadah” pungkas Haili.
Semoga bisa jadi bahan pembelajaran ya, supaya seluruh pemerintah maupun masyarakat di Indonesia bisa bersama-sama tegakkan toleransi beragama untuk kehidupan yang lebih tentram dan damai bagi seluruh umat beragama Indonesia.
Baca Juga : Keji! Oknum Guru Agama di Aceh Cabuli 16 Anak Muridnya