Atap XXI Pakuwon City Mal Surabaya Jebol, Air Mengucur Basahi Eskalator
Hujan deras di Surabaya mengakibatkan atap jebol di XXI Pakuwon City hingga air mengucur basahi eskalator. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Hujan deras yang mengguyur Surabaya pada Selasa (6/2) sejak pukul 16.10 WIB menyebabkan kejadian kurang mengenakkan di XXI Pakuwon City Mal Surabaya.
Atap XXI Pakuwon City jebol sehingga menyebabkan genangan air di dalam lobi hingga ke eskalator dan merusak sebagian plafon. Kejadian ini terjadi seiring dengan hujan deras dan petir yang yang cukup besar di beberapa wilayah, termasuk area ITS-Mulyorejo.
Direktur PT Pakuwon Group, Sutandi Purnomosidi, memberikan klarifikasi terkait video yang beredar di media sosial terkait jebolnya atap XXI Pakuwon City Mal Surabaya. Ia menyatakan bahwa bukan atap atau plafon yang jebol, melainkan luapan air hujan yang masuk ke dalam lobi melalui talang yang meluap karena debit air terlalu besar.
"Dari video yang diunggah akun Instagram @aslisuroboyo, memperlihatkan air hujan membasahi lobby, dan reruntuhan plafon di lantai," kata Sutandi, menjelaskan bahwa peristiwa ini merupakan dampak dari debit air hujan yang luar biasa.
Meski insiden atap XXI Pakuwon City jebol menyebabkan kerugian materiil, Sutandi memastikan bahwa tidak ada korban jiwa. Kapolsek Mulyorejo, Kompol Sugeng R, juga mengonfirmasi bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Baca Juga: Viral Atap Stasiun LRT Bocor, Netizen: Kayak Air Terjun Jewel Changi
Manajemen XXI Pakuwon City Mal Surabaya sedang melakukan pengondisian dan perbaikan. Sementara itu, untuk sementara waktu, operasional XXI di Pakuwon City Mal Surabaya ditutup.
"Untuk sementara waktu ini, jam operasional XXI Pakuwon City Mal Surabaya tutup dulu.” Sugeng menyatakan.
Pada klarifikasinya, Sutandi menekankan bahwa tidak ada proses pembenahan yang dilakukan pengelola karena tidak ada kerusakan yang signifikan. Hanya perlu mengeringkan karpet lobby XXI yang basah terkena air.
"Ya proses pengeringan karpet yang basah terendam air saja," tambahnya.
Walaupun kejadian ini tidak terjadi bertahun-tahun, namun bukanlah kejadian luar biasa.
"Dari dulu sudah beberapa tahun tidak pernah sampai meluap, murni karena debit air yang luar biasa saja," ungkap Sutandi.
Baca Juga: Imbas Kebocoran Gas di Pabrik Caustic, 123 Warga Karawang Keracunan