Vladimir Putin Buka Peluang Akhiri Perang Dengan Ukraina
Presiden Rusia Vladimir Putin sampaikan peluang Rusia akhiri perang dengan Ukraina yang telah terjadi sejak Februari 2022 lalu.
BaperaNews - Presiden Rusia Vladimir Putin sampaikan peluang Rusia akhiri perang dengan Ukraina yang telah terjadi sejak Februari 2022 lalu. Hal ini ia sampaikan pada Jumat (9/12) meski Putin juga menyebut masih merencanakan jalannya operasi militer khusus di Ukraina.
“Proses penyelesaian perang secara menyeluruh mungkin akan sulit dan makan banyak waktu, satu sama lain dan semua harus setuju dalam proses ini, semuanya setuju tentang realitas yang terjadi di lapangan” tuturnya.
Vladimir Putin menyampaikan hal tersebut di tengah upayanya untuk siapkan perang lebih panjang di Ukraina, Putin sebelumnya menyampaikan operasi militer di Ukraina bisa berlangsung dalam masa yang panjang. Sebelumnya sebelum perang dimulai, Putin merencanakan perang hanya akan berlangsung selama hitungan minggu dan negaranya menang.
Namun pada kenyataannya, perang masih berlangsung bahkan dalam masa 10 bulan sejak dimulai, Rusia yang justru banyak dipukul mundur oleh pasukan Ukraina belakangan ini. Meski demikian, Putin menyebut operasi militernya di Ukraina berjalan sesuai rencananya meski banyak pihak menyampaikan apa yang terjadi di lapangan berkata sebaliknya.
Baca Juga : Ini Alasan Putin Ingin Segera Negosiasi Dengan Ukraina
“Semua stabil, tidak ada masalah disana” sambungnya serta menegaskan pihaknya selalu transparan tentang informasi untuk publik. Pada Kamis (8/12), Putin mengakui serangan di pembangkit listrik Ukraina memang dilakukan pihaknya.
Namun Vladimir Putin juga menyalahkan warga Ukraina karena memulai serangan ke infrastruktur warga sipil yakni ketika Ukraina meledakan jembatan di Semenanjung Krimea yang merupakan satu-satunya kasus antara daratan Rusia dan Krimea.
“Ya kami yang lakukan itu. Tapi siapa yang memulainya? Ada banyak keributan tentang kami menyerang infrastruktur negara tetangga, ini tak mengganggu misi tempur kami” tegasnya.
Di sisi lain, Ukraina membantah serangan Rusia terhadapnya karena pembalasan atas serangan Ukraina ke jembatan Kerch, Ukraina mengklaim militer Rusia memang telah siapkan serangan rudal besar-besaran seminggu sebelum Ukraina menyerang jembatan tersebut.
Sulit untuk berdamai, meski peluang Rusia akhiri perang dengan Ukraina sebenarnya ada. Tentunya hanya dengan kesadaran kedua belah pihak untuk selesaikan masalah secara diskusi dan negosiasi. Keteguhan pada politik membuat keduanya sulit temukan jalan damai, tidak mau saling mengalah bahkan ketika keduanya telah kehilangan banyak korban baik di sisi militer maupun warga sipil.
Baca Juga : Majalah TIME Nobatkan Volodymyr Zelensky Sebagai 'Person Of The Year 2022'