Rangkuman Situasi Terkini, Rusia Invasi Ukraina
Serangan Rusia ke Ukraina belum usai mereda hingga Senin, 7 Maret 2022, meski sebelumnya sudah ada kesempatan gencatan senjata. Simak rangkuman situasi Ukraina akibat Invansi dari Rusia!
BaperaNews - Serangan Rusia ke Ukraina belum ada tanda mereda hingga hari Senin 7 Maret 2022, meski sebelumnya sudah ada kesepakatan gencatan senjata, gempuran justru makin menggebu. Beberapa rangkuman singkat tentang situasi Ukraina akibat serangan dari Rusia.
Berikut rangkuman perkembangan terbaru invasi Rusia ke Ukraina:
- Rusia serang Bandara Vinnytsia
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkap rudal Rusia menghancurkan kawasan Bandara sipil Vinnytsia, Ukraina Tengah pada hari Minggu 6 Maret 2022. “Saya baru saja diinformasikan serangan rudal di Vinnytsia, ada delapan roket dan bandra hancur total” ujarnya dilansir dari AFP.
Vinnytsia sendiri ialah wilayah barat dari Ukraina tengah, jauh dari area perbatasan Rusia dan Belarus dimana sering terjadi serangan, Zelensky pun kembali menetapkan aturan larangan terbang di atas Ukraina untuk mencegah serangan berulang.
- Evakuasi warga Mariupol Gagal
Sebelumnya sudah ada kesepakatan gencatan senjata di Mariupol, Ukraina, namun warga di lokasi tersebut belum bisa dievakuasi karena Rusia masih melancarkan tembakan, kabar ini disampaikan Kepala Administrasi Donetsk, Pavlo Krylenko di akun Facebook hari Minggu Maret 2022.
“Penduduk lokal hari ini tidak bisa meninggalkan Mariupol, Rusia kembali menembaki kota, sangat bahaya untuk evakuasi warga dengan kondisi demikian” ujarnya.
- Bom jatuh di Kamp Militer
Hari Sabtu malam 5 Maret 2022 bom udara jatuh di satu kamp militer Kharkiv, menewaskan 4 tentara Ukraina dan menghancurkan beberapa infrastruktur. “Pesawat Rusia jatuhkan bom udara di kamp militer Brigade Slobozhansk tanggal 5 Maret, 4 prajurit tewas dan banyak yang luka” ujar Kedutaan Ukraina.
Baca Juga : Warkop Di New York Viral, Jual Semangkuk Indomie Seharga 50 Ribu!
- Putin ancam status Ukraina hilang
Presiden Rusia, Vladimir Putin mengancam Ukraina bisa hilang status negaranya jika terus melawan. “Otoritas mengerti apa yang mereka lakukan saat ini, bahaya untuk status kenegaraan Ukraina, jika terjadi maka mereka bertanggung jawab penuh. Zona larangan terbang di Ukraina akan membuat konsekuensi kolosal menghancurkan dunia, tak hanya Eropa” ujarnya dalam pernyataan resmi hari Sabtu 5 Maret 2022.
- Ukraina minta barat kirim jet tempur
Ukraina minta negara barat memberi bantuan militer termasuk jet tempur. “Permintaan kami ialah jet tempur, sistem pertahanan udara, dan pesawat serang” ujar Menlu Ukraina, Dmytro Kuleba.
Dymytro juga mengungkap hingga saat ini sudah ada bantuan 20 ribu sukarelawan luar negeri bergabung dengan Ukraina untuk melawan Rusia dan kini sedang melakukan perjalanan menuju Ukraina.
“Jumlahnya sekitar 20 ribu, mereka kebanyakan dari luar Eropa” ujarnya Senin 7 Maret 2022.
Di awal serangan, Presiden Ukraina meminta secara terbuka orang asing ke negaranya untuk bergabung perang melawan Rusia. Relawan bisa melamar di kedutaan Ukraina negeri masing-masing. Denmark sudah mengizinkan warganya angkat senjata di Rusia.
Namun tidak dengan Inggris, Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Laksamana Tony Radakin mengucap “ini melanggar hukum dan tidak membantu untuk warga Inggris untuk perang melawan Rusia”.
Baca Juga : Warga China Dukung Rusia Serang Ukraina, Sebut Vladimir Putin Sebagai Kaisar