Warga China Dukung Rusia Serang Ukraina, Sebut Vladimir Putin Sebagai Kaisar
Dukungan untuk Rusia dalam serangan militer ke Ukraina terus berdatangan salah satunya dari warga China yang menyebut sosok Vladimir Putin seperti Kaisar. Simak berita lengkapnya!
BaperaNews - Dukungan untuk Rusia dalam serangan militer ke Ukraina terus berdatangan, tidak hanya dari Negara secara resmi saja seperti dari Chechnya dan Korea Utara yang mengirim pasukannya ke Rusia, namun juga dari warganet dan masyarakat umum, salah satunya yang paling menonjol ialah dari masyarakat China.
Warganet China menyerang Negara barat melalui media sosial yang sebelumnya memaksa China untuk mengambil sikap atas serangan Rusia ke Ukraina. Berita tentang Rusia menyerang Ukraina masih menjadi salah satu berita paling banyak dicari warga China.
Salah satunya berita Duta Besar China untuk Ukraina, Fan Xianrong yang menunda evakuasi 6.000 warganya menjadi trending topik sejak 27 Februari 2022, warganet China memuji keputusan duta besar tersebut untuk tetap tinggal di Kiev, ibukota Ukraina.
“China biasanya jadi yang tercepat untuk evakuasi warganya, selama pandemi ini juga kami selalu mengevakuasi warga seaman yang kami bisa” ujar seorang pengguna di Weibo. Warganet China juga mendukung Vladimir Putin dan menyebutnya sebagai Kaisar Vladimir Putin dan memuji citra hiper alphanya.
Baca Juga : CNN hingga BBC Setop Siaran di Rusia Takut Kena Sanksi UU Baru Putin
“Hari ini adalah hari terbaik karena Rusia menyerang Ukraina, saya sangat senang melihat Presiden Vladimir Putin begitu tegas dan kharismatik” tulis seorang pengguna medsos Douyin (Tik Tok versi China).
China sendiri telah bekerja mendukung Rusia dengan mengendalikan narasi online yang diduga bocor ke media tentang konflik tersebut. Postingan internasional yang berhubungan dengan anti Rusia dan pro barat dihapus dan dianggap sebagai konten berbahaya dan konten tidak aman.
Dukungan lain China untuk Rusia ialah menolak pembentukan Komisi Penyelidikan Internasional di Ukraina, China mengungkap “Kami menentang penggunaan hak asasi manusia dijadikan dalih untuk menekan Negara lain”.
China juga memblokir tayangan Liga Inggris yang di dalamnya menyampaikan aksi solidaritas untuk Ukraina, hal ini ditanggapi serius oleh pemerintah China. Pemegang Hak Premier League di China telah resmi menghentikan siaran langsung Liga tersebut sejak akhir pekan ini, China menganggap Liga Inggris sudah membawa kepentingan politik ke dalam sepakbola.
Seperti diketahui, Liga Inggris adalah salah satu ajang sepakbola internasional dengan penonton terbanyak di dunia, China yang menjadi salah satu penyumbang terbesarnya tentu menjadi kerugian besar bagi Liga Inggris yang berhubungan dengan kontraknya dengan berbagai saluran televisi China dan juga merugikan secara materiil hampir 100 juta dollar bagi NBA.
Baca Juga : Korea Utara Ingin Bantu Rusia, Perintahkan Bersiap untuk Mobilisasi Pasukan