Viral Seorang Guru Honorer di Sukabumi Mulung Usai Ngajar Karena Gaji Tak Cukup

Alvi Noviardi, seorang guru honorer di Sukabumi, viral setelah kisahnya memulung barang bekas usai mengajar tersebar.

Viral Seorang Guru Honorer di Sukabumi Mulung Usai Ngajar Karena Gaji Tak Cukup
Viral Seorang Guru Honorer di Sukabumi Mulung Usai Ngajar Karena Gaji Tak Cukup. Gambar : Tiktok/@amalbaikinsaniorg

BaperaNews - Alvi Noviardi, seorang guru honorer di Kabupaten Sukabumi, viral di media sosial setelah kisahnya memulung barang bekas usai mengajar tersebar luas.

Alvi, yang telah mengabdikan diri sebagai pengajar selama lebih dari 30 tahun, bekerja sebagai pemulung untuk menambah penghasilannya yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Ia mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag).

"Saya pulang sekolah langsung mulung di jalan sampai ke rumah. Penghasilan dari mengajar sebagai guru honorer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ujar Alvi kepada wartawan di Mapolres Cimahi, Senin (7/10).

Ia mengaku harus mencari cara lain untuk mencukupi kebutuhannya, dan aktivitas memulung menjadi pilihannya.

Setiap hari, setelah menyelesaikan tugas mengajarnya di sekolah, Alvi menghabiskan waktu sekitar empat jam untuk memulung barang-barang bekas, mulai dari botol plastik hingga paku.

Aktivitas ini dilakukannya dari pukul 13.00 hingga pukul 17.00 setiap harinya. Barang-barang yang berhasil ia kumpulkan dalam seminggu kemudian dijual ke pengepul. Namun, hasil penjualan yang ia peroleh terbilang minim, hanya sekitar Rp50 ribu per minggu.

Baca Juga: Pengurus Ponpes di Langkat Dibakar Santri Saat Tidur

"Seminggu paling dapat Rp 50 ribu, karena harga barang-barang bekas sekarang juga murah," tambahnya.

Meski penghasilan dari memulung terbilang kecil, Alvi merasa bahwa setiap rupiah yang didapatkannya sangat berarti untuk menambah kebutuhan sehari-hari.

Alvi mulai memulung sejak masih kuliah, namun sempat berhenti setelah menikah. Kini, meskipun telah menerima tunjangan sertifikasi dari Kemenag sebesar Rp2,8 juta per bulan, ia tetap merasa penghasilan tersebut belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

"Sekarang alhamdulillah sudah dapat Rp2,8 juta per bulan dari sertifikasi, tapi tetap kurang," ungkapnya.

Salah satu hal yang membuat kisah Alvi viral adalah kenyataan bahwa ia sering bertemu dengan siswanya saat memulung. Namun, Alvi tidak pernah merasa malu dengan pekerjaannya sebagai pemulung.

Menurutnya, baik mengajar maupun memulung adalah pekerjaan yang sama-sama mulia dan halal.

"Sering ketemu siswa di jalan waktu saya memulung. Bahkan pihak sekolah juga tahu. Kalau ketemu, kita salaman. Saya tidak malu, karena saya anggap mengajar dan memulung itu pekerjaan yang mulia dan halal," tegasnya.

Dedikasi Alvi dalam menjalani dua profesi ini membuatnya dihormati oleh rekan-rekan sejawat serta para siswanya.

Kisah Alvi Noviardi mulai menjadi perhatian publik setelah video dirinya yang sedang memulung tersebar di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @ceritasaudaraku pada Kamis (26/9), Alvi terlihat mengenakan seragam batik, topi, dan tas hitam sambil memulung sampah bekas minuman plastik di pinggir jalan.

Video tersebut langsung menarik perhatian warganet, dan hingga berita ini ditulis, video tersebut telah ditonton lebih dari 1 juta kali.

Banyak warganet yang memberikan tanggapan positif dan mengapresiasi ketekunan serta dedikasi Alvi dalam menjalani kehidupan sebagai guru honorer sekaligus pemulung.

"Semangat pak, guru memang pahlawan tanpa tanda jasa," tulis salah satu komentar netizen.

@baperanews.com Alvi Noviardi, seorang guru honorer di Kabupaten Sukabumi, viral di media sosial setelah kisahnya memulung barang bekas usai mengajar tersebar luas. Alvi, yang telah mengabdikan diri sebagai pengajar selama lebih dari 30 tahun, bekerja sebagai pemulung untuk menambah penghasilannya yang tidak mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ia mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). #viral #gurumurid ♬ suara asli - Bapera News

Baca Juga: Viral! Guru BK Menikah dengan Eks Muridnya: Takdir Tak Akan Ke Mana