Pesawat Pilatus Tergelincir Tabrak Permukiman Di Papua, Tak Ada Korban

Sebuah pesawat Pilatus milik Smart Cakrawala Aviation dengan kode terbang SMART PK SNB, tergelincir dan menabrak pemukiman warga di Kabupaten Paniai, Papua.

Pesawat Pilatus Tergelincir Tabrak Permukiman Di Papua, Tak Ada Korban
Pesawat Pilatus Tergelincir Tabrak Permukiman Di Papua. Gambar: Dok. Polres Paniai

BaperaNews - Pesawat Pilatus milik Smart Cakrawala Aviation dengan kode terbang SMART PK SNB, tergelincir dan jatuh menabrak pemukiman warga di Kabupaten Paniai, Papua, polisi memastikan tidak ada korban dalam kejadian ini. “Tidak ada korban jiwa baik yang terluka ataupun yang meninggal dunia” ujar Kapolres Paniai, Kompol Abdus Syukur Sabtu 26 Februari 2022.

Polisi juga sudah mengamankan lokasi yang menjadi tempat pesawat tergelincir di Papua tersebut, para kru dan penumpangnya dalam keadaan selamat, sudah dievakuasi semuanya. “Langkah yang sudah diambil antara lain mengamankan lokasi tergelincirnya pesawat, evakuasi para kru pesawat, termasuk ada empat orang penumpang dan barang bawaan” jelasnya.

Ia menjelaskan dua pilot pesawat yang tergelincir dan tabrak pemukiman warga di Papua dalam keadaan selamat sudah dievakuasi dengan helikopter ke Nabire. “Sekitar jam 12.00 WIT, dua pilot pesawat Pilatus PK SNB bernama Captain David dan Captain Febrian dijemput dengan helikopter dari Bayabiru dengan tujuan ke Nabire, situasinya aman dan terkendali” bebernya.

Baca Juga: Pasukan Rusia Berada 32 Kilometer Dari Kiev Pusat Pemerintahan Ukraina, Perang Kota Bisa Terjadi

Sebelum diberitakan sebuah pesawat SMART PK SNB menabak wilayah pemukiman warga, tergelincir tepatnya di lapangan terbang perintis Kampung Bayabiru, Distrik Bayabiru. “Waktu pesawat landing, tiba-tiba tergelincir sehingga ban kanan pesawat masuk ke parit dan baling-baling depan pesawat menabrak pemukiman penduduk yang ada di sekitar lapangan terbang, kecelakaan terjadi jam 10.10 WITA setelah menempuh perjalanan dari Nabire, dari Bandara Nabire ada empat penumpang bernama Niko, Derika, Arjuni, dan Bongga, juga barang bawaan” ucapnya.

Polisi menduga kecelakaan terjadi karena faktor cuaca dan landasan yang tidak merata, yakni kondisi lapangan terbang yang saat itu licin habis hujan deras dan landasan tidak rata karena posisinya ada di tanjakan.

Sebelumnya di akhir tahun lalu 31 Desember 2021, ada juga helikopter milik Airfast yang kecelakaan di Yakuhimo, pada kejadian tersebut ada empat korban yang luka yakni 2 pilot dan 2 penumpang yang segera mendapat pertolongan intensif setelah ditolong oleh warga setempat.

Helikopter bernomor penerbangan PK ODB tersebut mengalami hilang kontak dan ditemukan dalam keadaan rusak di jarak 130,8 km dari Boven Digoel ke arah utara. Helikopter dikendalikan oleh Kapten Agung dan engineer Fauzan, serta membawa penumpang Kanisius dan Irwan, semuanya mengalami luka dan dalam keadaan selamat.

Baca Juga: Buruh Di Indonesia Serukan Agar Rusia Setop Menyerang Ukraina