Pimpinan DPRD Jatim Janji Sampaikan Aspirasi Mahasiswa Ke Pemerintah Pusat

Ketua DPRD Jatim, Kusnadi menemui massa mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasinya. Berikut 7 poin tuntutan yang diberikan mahasiswa!

Pimpinan DPRD Jatim Janji Sampaikan Aspirasi Mahasiswa Ke Pemerintah Pusat
Pimpinan DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjutntak (kiri), Kusnadi (tengah) dan Noer Soetjipto (ketiga dari kiri) saat di atas mobil komando. Gambar: Ardini Pramitha/JPNN.com

BaperaNews - Ribuan mahasiswa dari BEM Surabaya berhasil meminta pimpinan DPR Jatim untuk menemui mereka dan mendengarkan aspirasi mereka untuk kemudian disampaikan langsung kepada Presiden Jokowi. Ketua DPRD Jatim, Kusnadi keluar menemui massa mahasiswa didampingi Wakil Ketua, Sahat Tua Simanjuntak untuk naik ke atas mobil komando.

Dari atas mobil komando, Kusnadi menyatakan menerima tujuh poin tuntutan mahasiswa yang tertulis di sebuah surat, Kusnadi menyatakan ia bersedia tanda tangan di surat tersebut sebagai bukti bahwa ia setuju. “Saya menandatangani surat tuntutan ini atas nama pimpinan DPRD Jatim, Kusnadi” tegasnya di atas mobil komando dengan pengeras suara.

Tujuh poin tersebut ialah :

  1.       Mengusut mafia minyak goreng.
  2.       Evaluasi kenaikan harga BBM khususnya pertamax.
  3.       Meninjau distribusi pertalite dan solar yang mengalami kelangkaan.
  4.       Menurunkan PPN 11% dimana saat ini ekonomi Indonesia belum baik.
  5.       Memunda IKN sebelum pengelolaan lingkungan dituntaskan sebab anggaran yang dibutuhkan sangat tinggi.
  6.       Mengutuk segala bentuk KKN dalam proses pemindahan ibu kota negara.
  7.       Wujudkan reforma agraria.

Baca Juga: Banyak Bus Tak Layak Jalan Angkut Pemudik Usai Lama Tak Beroperasi

Mahasiswa meminta DPRD segera menyampaikan kepada DPR RI setidaknya dalam waktu 7x24 jam, namun setelah ditemui Kusnadi, ribuan mahasiswa tersebut pun membubarkan diri, aksi mereka berjalan kondusif dan damai.

Sedangkan BEM se Solo Raya juga melakukan aksi serupa, mereka menuntut pemerintah turunkan harga minyak goreng, mengkaji ulang kenaikan BBM, dan mengkaji ulang pemindahan ibu kota Nusantara. “Harga minyak goreng ini sangat tinggi membuat masyarakat rugi khususnya masyarakat kecil” ujar Widi, salah satu orator dalam aksi tersebut.

Dan dari Pamekasan, Madura, mahasiswa menggelar demo di DPRD Pamekasan. Koordinator aksi demo, Moh Lutfi meminta wakil rakyat untuk ambil tegas sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak membela rakyat, diantaranya ialah tentang perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu, menurut mereka, akhir-akhir ini pemerintah sering berseberangan dengan kondisi seluruh masyarakat, sebab itu, mereka menyampaikan tuntutan tersebut, demo ini pun berjalan dengan lancar dan damai tanpa ada insiden berarti.

Tentu para mahasiswa demo tidak sekedar ingin teriak saja, mereka menyampaikan apa yang menjadi keluhan masyarakat dan berharap pemerintah serta para pejabat bisa lebih memperhatikan kebutuhan dan kebaikan masyarakat.

Baca Juga: Puluhan Buaya Lepas Dari Penangkaran Saat Banjir Banyuasin Sumsel