Rusia Konfirmasi Pesan Tak Tertulis Dari Zelensky Untuk Putin Melalui Jokowi

Rusia konfirmasi melalui Jubir Kremlin bahwa pesan dari Zelensky untuk Putin yang disampaikan Jokowi memang benar, namun tidak dibuat tertulis.

Rusia Konfirmasi Pesan Tak Tertulis Dari Zelensky Untuk Putin Melalui Jokowi
Konfirmasi pesan tidak tertulis dari Zelensky untuk Putin melalui Jokowi. Gambar : BPMI Setpres/Dok. Laily Rachev

BaperaNews - Presiden Jokowi menawarkan diri membawa pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada Presiden Rusia Vladimir Putin ketika melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia.

Namun baru-baru ini, Sekretaris Pers Kantor Kepresidenan Ukraina, Serhii Nikiforov seolah menampik hal tersebut, ia menyampaikan jika Zelensky ingin sampaikan sesuatu ke Putin, maka akan dilakukan secara terbuka dalam pidato hariannya, tidak melalui perantara apapun.

Nikiforov juga menyebut, topik pembicaraan Jokowi dan Zelensky ialah tentang blokade Pelabuhan Ukraina yang membuat ekspor gandum dan biji-bijian terganggu. “Indonesia ialah salah satu Negara pengimpor biji-bijian terbesar dari Ukraina, dan blokade pelabuhan Ukraina jadi fokus utama pembicaraan antara kedua Presiden” ujarnya.

Namun hal berbeda disampaikan Rusia. Rusia membenarkan bahwa Zelensky menitipkan pesan untuk Putin melalui Presiden Jokowi, sebuah pesan yang diucapkan, bukan pesan tertulis. Rusia mengkonfirmasi hal ini melalui Jubir Kremlin, Dmitry Peskov pada hari Jumat 1 Juli 2022.

Ia memastikan pesan dari Zelensky untuk Putin sebagaimana yang disampaikan Jokowi memang benar adanya, namun tidak dibuat tertulis. “Itu bukan pesan tertulis, hanya itu yang bisa saya katakan kepada Anda” ujarnya kepada media TASS.

Tidak disampaikan pesan apa yang disampaikan dan dinilai bukan untuk diketahui publik, yang jelas Peskov memastikan bahwa Zelensky memang benar menitipkan sebuah pesan kepada Putin yang disampaikan secara langsung melalui Jokowi, dengan sebuah ucapan, bukan bentuk pesan tertulis.

Baca Juga : Zelensky Bantah Titipkan Pesan Ke Putin Melalui Jokowi, Bagaimana Faktanya?

Hal ini pun menimbulkan pertanyaan, kenapa klaim Ukraina dan Rusia bisa berbeda?

Pengamat hubungan internasional dari UI (Universitas Indonesia), Suzie Sudarman menilai hal ini karena Ukraina tidak ingin terlihat “seperti menyampaikan pesan”. Alasannya, karena posisi Indonesia saat ini terkait perang Rusia - Ukraina tidak membela Ukraina.

“Negara dalam perang akan mementingkan dirinya dan Indonesia tidak memihak ke Ukraina jadi ya dianggap kurang bersahabat” ujarnya (4/7).

Sedangkan upaya Rusia mengkonfirmasi pesan tersebut dinilai Suzie sebagai bentuk pengaruh untuk Indonesia. “Rusia yang sedang meninggikan derajat Pak Jokowi sebagai Negara yang sedang dalam proses dipengaruhi mengatakan hal tersebut, membenarkan pesan dari Zelensky” imbuhnya.

Rusia saat ini memang ingin membentuk Kelompok Delapan (G8) secara resmi. Kepala Negara Duma, Vyacheslav Volodin menyebut anggota dari kelompok tersebut ialah sekutu Rusia yang tidak menjatuhkan sanksi kepada Rusia seperti China, Indonesia, Brazil, Turki, Meksiko, Iran, dan India.