Anggota TNI di Medan Dikeroyok Geng Motor, Alami Luka Bacok di Kepala hingga Tangan

Prada Defliadi Susanto, anggota TNI Yonif 100/PS, mengalami luka parah akibat pengeroyokan geng motor di Medan.

Anggota TNI di Medan Dikeroyok Geng Motor, Alami Luka Bacok di Kepala hingga Tangan
Anggota TNI di Medan Dikeroyok Geng Motor, Alami Luka Bacok di Kepala hingga Tangan. Gambar: Dok Kodam I/BB

BaperaNews - Anggota TNI Yonif 100/PS, Prada Defliadi Susanto, menjadi korban pengeroyokan geng motor di Jalan Guru Patimpus, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, pada Minggu (4/8) pagi.

Korban mengalami luka bacokan di kepala, mulut, dan tangan. Video yang menunjukkan kondisi korban viral di media sosial pada Senin (5/8), memperlihatkan kepala, wajah, dan tangan korban yang diperban, serta kondisinya yang lemah di dalam mobil.

Peristiwa ini terjadi saat Prada Defliadi bersama anggota TNI lainnya sedang duduk-duduk di sebuah angkringan di Jalan Guru Patimpus.

Menurut Kapendam I/BB Kolonel Inf Rico Siagian, sekitar 20 orang geng motor tiba-tiba mendatangi dan menyerang mereka. Anggota TNI lainnya berhasil melarikan diri, namun Prada Defliadi terjebak dan menjadi sasaran pengeroyokan.

"Para pelaku menyerang secara brutal, menggunakan golok untuk membacok korban yang terjatuh. Akibatnya, Prada Defliadi mengalami luka serius di kepala, pelipis mata kiri, tangan, dan paha," ujar Kolonel Rico Siagian.

Setelah kejadian, korban segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara itu, Polrestabes Medan dan TNI bekerja sama untuk mengejar para pelaku geng motor yang bertanggung jawab atas pengeroyokan ini.

Baca Juga: Anggota Polisi di Jember Dikeroyok oleh Rombongan Pesilat Saat Melakukan Penertiban

"Kami sudah menyerahkan kasus ini ke Polrestabes Medan. Para pelaku pengeroyokan geng motor tersebut sedang dalam pengejaran oleh polisi dan TNI," tambah Rico.

Saat ini, penyelidikan terus berlanjut untuk mengidentifikasi dan menangkap semua anggota geng motor yang terlibat.

Kasus pengeroyokan terhadap anggota TNI ini menimbulkan kekhawatiran dan kemarahan di kalangan masyarakat Medan dan Sumatera Utara secara umum.

Aksi brutal geng motor yang semakin meresahkan ini memicu desakan agar pihak berwenang meningkatkan keamanan dan mengambil tindakan tegas terhadap kelompok-kelompok kriminal tersebut.

Pihak berwenang di Medan, Sumatera Utara, berencana untuk meningkatkan patroli keamanan di daerah-daerah rawan dan memperketat pengawasan terhadap aktivitas geng motor.

Upaya pencegahan ini diharapkan dapat mengurangi risiko terjadinya aksi kekerasan serupa di masa mendatang.

Baca Juga: Seorang Pemuda Dikeroyok oleh 2 Pria Mabuk di Depan Museum Geologi Bandung