Kapten Tim Sepak Bola Sumut Dikeroyok Tim Papua di Hotel Saat PON
Kapten sepak bola Sumut, Alif Eka Rizky, mengalami pengeroyokan di Banda Aceh setelah pertandingan PON XXI melawan Sulawesi Tengah. Alif mendapatkan dua jahitan di hidung.
BaperaNews - Kapten sepak bola Sumut, Alif Eka Rizky, mengalami insiden pengeroyokan di lobby hotel di Banda Aceh.
Kejadian ini terjadi setelah pertandingan di Pekan Olahraga Nasional (PON XXI) Aceh-Sumut, di mana tim Sumut bermain imbang melawan Sulawesi Tengah. Alif yang menjadi korban pengeroyokan harus menerima dua jahitan di bagian hidung akibat serangan tersebut.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat Alif yang mengenakan baju merah dijaga oleh sejumlah polisi di lobby hotel.
Namun, beberapa orang yang diduga berasal dari tim Papua Barat mendekatinya dan mulai menyerang. Pelatih tim sepak bola Sumut, Ridwan Saragih, mengonfirmasi bahwa insiden ini terjadi setelah timnya kembali ke hotel.
Ridwan menjelaskan bahwa setelah pertandingan melawan Sulawesi Tengah, Alif memiliki kebiasaan untuk masuk terakhir ke dalam hotel setelah memastikan semua anggota tim sudah berada di dalam. Ketika semua pemain sudah masuk, terdengar keributan dari lantai 3, tempat tim Papua Barat menginap.
"Semua sudah masuk kamar, terdengar ribut-ribut di lantai 3, teriak-teriak," ungkap Ridwan.
Mengetahui adanya keributan, Ridwan segera keluar dari kamarnya dan meminta pemain untuk tetap di dalam. Dia mendapat informasi bahwa tim Papua Barat marah karena hasil pertandingan yang berakhir imbang, yang membuat mereka tidak lolos ke babak selanjutnya.
Baca Juga: Sekelompok Pesilat di Malang Diduga Keroyok Remaja hingga Koma
"Dia (Papua Barat) mau dibuat apapun kan nggak lolos, urusannya apa?" jelasnya.
Setelah memastikan semua pemain berada di lantai 4, Ridwan menyadari bahwa Alif masih berada di bawah. Pihak pengamanan kemudian membawa Alif ke lantai 4, namun saat di lobby hotel, mereka diserang oleh sejumlah orang dari tim Papua Barat.
"Begitu masuk lobby, mereka rame menyerang langsung," tambah Ridwan.
Akibat pengeroyokan tersebut, Alif harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Dia mengalami luka di hidung yang memerlukan dua jahitan.
"Kondisinya luka di hidung 2 jahitan, kemudian makan agak susah mengunyah," kata Ridwan.
Asisten manajer tim Sumut, Gusti Lubis, juga menjelaskan bahwa insiden ini terjadi ketika tim Sumut baru saja tiba di hotel.
"Sesampainya di hotel, sebagian kontingen Papua Barat sudah berkumpul di lorong lantai 3," ujarnya.
Alif yang dikawal oleh anggota kepolisian tiba-tiba didekati oleh rombongan dari Papua Barat yang langsung melakukan pengeroyokan.
Setelah kejadian tersebut, Alif segera menjalani visum untuk melengkapi laporan ke pihak kepolisian. Gusti menegaskan bahwa laporan ke polisi akan segera dibuat dan mereka sedang mengumpulkan bukti-bukti dari CCTV.
"Kami sama sekali tidak bermain curang dengan Sulawesi Tengah," tegas Gusti.
Tim sepak bola Sumut telah berhasil lolos ke babak 8 besar PON XXI. Mereka dijadwalkan akan menghadapi tim sepak bola Jawa Barat pada 14 September. Ridwan Saragih sebelumnya juga menyatakan bahwa dia sengaja mengistirahatkan enam pemain inti untuk menjaga performa tim.
"Kami fokus menjaga performa tim untuk babak perempat final," ujarnya.
Baca Juga: Tahanan Rutan Depok Tewas Usai Dikeroyok Sesama Tahanan Gegara Sikap Kurang Sopan