Sekelompok Pesilat di Malang Diduga Keroyok Remaja hingga Koma
Seorang remaja berinisial ASA (17) dari Malang mengalami koma setelah dikeroyok oleh sekelompok orang, sebagian besar masih di bawah umur.
BaperaNews - Seorang remaja berinisial ASA (17) dari Ngenep, Karangploso, Kabupaten Malang, menjadi korban pengeroyokan yang mengakibatkan koma dan dirawat intensif di RS Tentara dr Soepraoen, Kota Malang. Kejadian penganiayaan ini terjadi pada malam Jumat (6/9).
Kapolsek Karangploso AKP Moch Sochib mengungkapkan bahwa korban dikeroyok oleh sekelompok orang yang sebagian besar masih di bawah umur.
Menurut Sochib, korban mengalami luka parah yang menyebabkan kerusakan pada beberapa organ dalam sehingga ia harus dirujuk dari RS Prasetya Husada ke RS Tentara dr Soepraoen.
"Korban masih dalam keadaan koma dan dirawat di RS Tentara dr Soepraoen setelah sebelumnya dirawat di RS Prasetya Husada. Korban mengalami kerusakan pada beberapa organ dalam akibat dugaan penganiayaan," jelas Sochib dalam keterangan persnya pada Senin, (9/9).
Pihak kepolisian telah mengamankan delapan orang yang diduga terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Di antara mereka, lima adalah anak di bawah umur: PIA (15), MAS (17), RH (14), VM (16), dan HQN (16), semuanya berasal dari Kecamatan Karangploso.
Tiga pelaku lainnya adalah Ragil (19) dari Ngenep, Kecamatan Karangploso, serta Iman (25) dan Nurrochman (27) dari Kota Batu.
Baca Juga: Tahanan Rutan Depok Tewas Usai Dikeroyok Sesama Tahanan Gegara Sikap Kurang Sopan
"Karena melibatkan anak di bawah umur, penanganan kasus ini kami serahkan kepada PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres Malang untuk penanganan lebih lanjut. Kami hanya menangani bagian awal dari kasus ini," kata Sochib.
Pengeroyokan berawal dari unggahan korban di aplikasi WhatsApp yang menunjukkan dirinya mengenakan atribut perguruan silat.
Salah satu pelaku yang juga merupakan anggota perguruan silat meminta klarifikasi kepada korban. Meskipun korban mengakui bahwa ia mengenakan atribut tersebut, ternyata ia bukanlah anggota perguruan silat yang dimaksud.
Selanjutnya, salah satu pelaku mengundang korban untuk datang ke lokasi latihan perguruan silat pada malam kejadian. Namun, setibanya di lokasi, korban malah dikeroyok dan mengalami penganiayaan yang parah hingga tak sadarkan diri.
"Korban awalnya diminta untuk datang ke lokasi latihan, tetapi sesampainya di sana, ia malah dikeroyok dan dianiaya hingga koma," ungkap Sochib.
Baca Juga: Protes Suara Sound System Karnaval Mengganggu, Ibu-ibu di Pati Nyaris Dikeroyok Peserta