Riset Ungkap Makin Banyak Pria yang Meninggal karena Kanker
Sebuah studi dari American Cancer Society memperkirakan akan terjadi lonjakan kematian akibat kanker di kalangan pria secara global menjelang tahun 2050.
BaperaNews - Sebuah studi baru yang dikeluarkan oleh American Cancer Society memperkirakan bahwa akan terjadi lonjakan kasus dan kematian akibat kanker di kalangan pria secara global menjelang tahun 2050.
Riset ini menggambarkan pandangan yang suram terhadap masa depan kesehatan pria dengan tingkat kematian akibat kanker yang diperkirakan naik secara signifikan.
Studi yang dilakukan melibatkan analisis atas 30 jenis kanker yang memengaruhi pria, mengambil sampel dari data pria di 185 negara.
Metode analisis mencakup estimasi berbasis populasi dan mengintegrasikan indikator pembangunan manusia yang mencakup pendapatan dan harapan hidup. Hasil riset ini dipublikasikan dan mendapat sorotan dari berbagai media.
Menurut studi ini, jumlah kasus kanker di antara pria diperkirakan akan meningkat dari 10,3 juta pada saat ini menjadi 19 juta pada tahun 2050, mencatat kenaikan sekitar 84 persen. Angka kematian akibat kanker juga diprediksi melonjak hingga 93 persen, dari 5,4 juta menjadi 10,5 juta.
Peningkatan tersebut tidak merata di seluruh dunia. Di Afrika dan Mediterania Timur, angka kasus dan kematian diperkirakan meningkat hingga 2,5 kali lipat.
Sementara itu, Eropa hanya mengalami kenaikan sekitar setengah dari angka saat ini. Peningkatan angka kematian terbesar tercatat pada pria berusia 65 tahun ke atas, terutama yang berada di wilayah dengan tingkat pembangunan atau kesejahteraan manusia yang lebih rendah.
Penelitian ini juga menyoroti beberapa perilaku yang menjadi faktor risiko dominan di kalangan pria, termasuk merokok dan konsumsi alkohol.
Pada tahun 2020, diperkirakan 32,6 persen pria adalah perokok, sementara hanya 6,5 persen wanita yang merokok. Selain itu, pria lebih sering terpapar bahan kimia penyebab kanker di tempat kerja.
Baca Juga: Berikut Cara Skrining Riwayat Kesehatan Gratis dengan BPJS Kesehatan 2024
Meski ada berbagai program skrining kanker yang lebih banyak ditujukan untuk wanita, penelitian menekankan perlunya strategi skrining yang lebih komprehensif untuk pria, terutama untuk kanker paru-paru dan prostat, yang diprediksi akan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker di kalangan pria pada tahun 2050.
Penelitian mengusulkan beberapa tindakan strategis untuk menanggulangi prediksi suram ini, termasuk dorongan untuk perawatan kesehatan universal, meningkatkan kerjasama di sektor kesehatan baik secara nasional maupun internasional, dan memperkuat infrastruktur perawatan kesehatan yang ada saat ini.
Hasil dari riset ini menegaskan perlunya intervensi yang mendalam dan berkelanjutan dalam kebijakan kesehatan global, khususnya terkait pencegahan dan pengelolaan kanker di kalangan pria.
Dengan mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan, diharapkan bisa memperlambat atau bahkan membalikkan tren peningkatan kematian akibat kanker yang diprediksi akan terjadi di masa mendatang.
Baca Juga: Viral! Lebih dari 100 Dokter Bedah di China Ikut Kompetisi Operasi Sunat